Horizon of Habibah

Where the sky meets the earth

Menu
  • About Me
  • Sample Page
  • Sample Page
  • Sitemap
Menu

Renungan Ramadhan (7): Sedekah itu Mudah

Posted on August 14, 2011 by umihabibah

Sebenarnya, saya nggak terlalu setuju sama sedekah ala Ustadz YM, itu lho yang suka ceramah pagi2 di MNC TV (yang nggak tau…cari tau sendiri ya :P). Seolah2 kita sedekah hanya demi kepentingan diri kita (baca: memperbanyak harta kita sendiri), enggak murni karena ingin membantu saudara kita yang kurang mampu. Padahal nikmat sedekah sebenarnya ada pada ikhlas, kan?

Padahal Allah jelas2 berfirman:

“Dan janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak.” (QS Al-Muddatstsir:6)

Nah lho…makjleb banget kan?

Ya, Allah memang menjanjikan balasan berlipat ganda bagi orang yang menafkahkan harta di jalanNya. Namun yang Dia hargai bukanlah jumlah sedekah itu, melainkah keikhlasan dan niat baik untuk memberinya. Nih buktinya.

“Orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, kemudian mereka tidak mengiringi apa yang dinafkahkan itu dengan menyebut-nyebut pemberiannya dan dengan tidak menyakiti (perasaan si penerima), mereka memperoleh pahala di sisi Rabb mereka. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.

Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik dari sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaaan si penerima). Dan Allah Maha Kaya lagi Maha Penyantun.” (QS Al-Baqarah:262-263)

Jelas banget kan, inti dari sedekah adalah kepekaan untuk menolong sesama, bukan jumlah nominalnya. Jadi, menurutku “matematika sedekah” ala “ustadz-itu” enggak masuk akal. Kalau kita sedekah sekian, nanti kita dapet balasan sekian. Seolah2 sedekah itu alat mencari nafkah. Seolah2 sedekah melegalisasi kita untuk bermalas2an (hanya tinggal sedekah lalu menunggu balasan rezeki) tanpa bekerja keras.

Sedekah itu juga enggak melulu pakai materi. Hadits ini buktinya.

Rasulullah SAW bersabda: “Setiap muslim harus bersedekah.”

Mereka bertanya: “Jika ia tidak punya?”

Nabi menjawab: ”Dia bekerja dengan kedua tangannya, maka ia memberikan manfaat untuk dirinya sendiri lalu bersedekah.”

Mereka bertanya lagi: ”Jika ia tidak mampu atau tidak melakukannya?”

Beliau menjawab: ”Ia menolong orang yang kesulitan.”

Mereka bertanya lagi: ”Jika ia tetap tidak melakukannya?”

Beliau menjawab: ”Hendaklah ia memerintahkan berbuat kebaikan.”

Mereka bertanya lagi: ”Jika ia tetap tidak melakukannya?”

Beliau menjawab: ”Hendaklah ia menahan diri dari perbuatan jahat, hal itu sudah merupakan sedekah.” (HR. Bukhari)

Pada hadits lain, beliau juga berkata:

Rasulullah SAW bersabda: “Setiap persendian manusia harus bersedekah pada setiap hari dimana matahari terbit. Berlaku adil di antara dua orang merupakan sedekah, dan membantu seseorang mengangkat bagasi ke atas kendaraannya atau mengangkatkan barangnya merupakan sedekah, dan ucapan yang baik merupakan sedekah, dan setiap langkah yang diayunkannya menuju sholat (berjamaah) merupakan sedekah serta menyingkirkan apa-apa yang mengganggu dari jalanan merupakan sedekah.” (HR Bukhari)

Dan juga ini:

Rasulullah SAW bersabda:”Setiap perbuatan ma’ruf (kebaikan) adalah sedekah dan di antara perbuatan ma’ruf adalah engkau menemui saudaramu sekedar dengan wajah berseri-seri dan engkau menuangkan (air) dari timbamu ke dalam bejana saudaramu.” (HR. Tirmidzi)

Ya ampun…gampang banget kan ternyata sedekah itu? Nggak perlu nunggu kaya untuk bersedekah!

Category: Renungan Ramadhan

8 thoughts on “Renungan Ramadhan (7): Sedekah itu Mudah”

  1. muji says:
    June 1, 2012 at 11:12 am

    Saya sangat menghargai pendapat anda. Namun sebagaimana anda bebas berpendapat, saya juga akan menyampaikan pendapat saya. Mohon jangan jadikan ini sebagai perdebatan. karena Alloh melarang adanya perdebatan sesama Muslim. Karena sesama muslim adalah saudara. Karena dengan berdebat, maka kita akan saling sekuat tenaga untuk menjatuhkan lawan kita.

    1. Sebenarnya, saya nggak terlalu setuju sama sedekah ala Ustadz YM, itu lho yang suka ceramah pagi2 di MNC TV (yang nggak tau…cari tau sendiri ya icon razz Renungan Ramadhan (7): Sedekah itu Mudah ). Seolah2 kita sedekah hanya demi kepentingan diri kita (baca: memperbanyak harta kita sendiri), enggak murni karena ingin membantu saudara kita yang kurang mampu. Padahal nikmat sedekah sebenarnya ada pada ikhlas, kan?

    Jawaban :
    1. Saya yakin anda belom pernah mempraktekan ilmu sedekah. padahal rumus sedekah bukan hanya berlaku bagi umat muslim, tapi bagi umat manusia. Bahkan Oprah Winfrey juga sudah mempraktekannya. juga Bill Gates.
    2. Apabila kita bersedekah untuk membantu sodara kita yang kurang mampu. Maka yg muncul dalam pikiran kita adalah harta/uang tersebut adalah milik kita yang sebagiannya kita kasih kepada orang yang tidak mampu. Padahal Uang kita adalah hanya titipan Alloh yang sebagiannya adalah HAK mereka yg membutuhkan. Gini aja, misal anda punya uang, anda berniat mengasih uang tersebut kepada tetangga anda yang kurang mampu, tapi tetangga tersebut anda suruh tidak mau bahkan membantah. Anda pasti sakit hati kan?. Anda akan bilang “Dasar orang ndak tau terima kasih!” udah dikasih duit tapi ndak mau disuruh!. Lain halnya dengan persepsi bahwa uang tersebut memang HAK dia. Perkara dia mau berterima kasih sama kita atau tidak. itu urusan dia sama Alloh. Makanya dalam hadist nabi dikatakan bahwa sedekah seorang hamba yang paling dahsyat melebihi penciptaan Alloh adalah sedekah yang dikeluarkan oleh tangan kanan tanpa sepengetahuan tangan kiri. Artinya manakala kita mau sedekah, lalu kita liat ada orang yg membutuhkan ya udah kasih aja. dan sebaiknya emang diberikan kepada orang yang tidak kita kenal atau tidak mungkin orang itu mampu membalasnya kepada kita walau hanya dengan ucapan terima kasih. makanya dalam pemerintahan islam ada Badan Amil Zakat, Infaq dan Shodaqoh.
    Jadi zakat atau infaq kita, kita setorkan kepada petugas. Dan penyalurannya kita percayakan sepenuhnya kepada Badan tersebut. Sehingga kita tidak pernah berharap balasan dari orang yg kita beri. Kita hanya boleh berharap dapat balasan dari Alloh semata.zakat, infaq dan shodaqoh adalah ibadah. “Iyya kana’budu wa iyya kanasta’in” kita disuruh beribadah. Kalo sudah menunaikan ibadah, kita baru boleh mengaharapkan pertolongan Alloh. ingat! hanya pertolongan Alloh.

    kemudian :

    “Dan janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak.” (QS Al-Muddatstsir:6)

    Nah lho…makjleb banget kan?

    Disini yang tidak diperbolehkan adalah mengahrapkan balasan yg lebih banyak dari orang yang kita beri.

    seperti budaya di kampung2 yang sering mengadakan hajatan dengan mengundang penyanyi atau nanggap wayang. mereka berharap dari uang yg telah ia keluarkan akan mendapatkan sumbangan dari tetangga yg lebih besar. sehingga dia akan UNTUNG.
    sehingga sudah lazim di kampung Istri saya, hajatan dengan cara TONJOKKAN.
    Yaitu undangan berupa berkat yang isinya ayam. kalo ayamnya cman sepotong ya . nanti sumbangannya sekitar 25 ribu atau maksimal 50 ribu. tapi kalo undangannnya isinya ayam utuh atau panggang. berarti nanti sumbangannya minimal 100 ribu. artinya yang punya hajat pasti untung kan..

    atau gini.
    teman saya pernah bersedekah kepada panti asuhan senilai 7 juta.
    kemudian dengan matematika sedekah dia berharap dapat balasan DARI ALLOH senilai 70 juta.
    suatu ketika dia ikut diving diajak teman2nya. walaupn ini adalah pengalaman pertamanya.
    Untuk diving, dia harus menyewa tabung oksigen dengan tarif 300 ribu per jam.
    Waktu diving karena kecerobohan dia, katup untuk untuk tabung oksigen ndak bisa kebuka, padahal dia sudah di kedalaman 8 m dibawah permukaan. Sehingga dia merasa mati deh, untung temennya tanggap, dan dia langsung dibawa ke permukaan. singkat cerita selamatlah dia.
    Dia bersyukur. dan dia mulai berhitung.
    Oksigen 1jam = 300.000
    untuk 1 tahun = 2.628.000.000,-
    itu baru 1 tahun. padahal umur dia saat itu adalah 35 tahun
    artinya untuk bernafas selama 35 tahun harusnya dia bayar ke Alloh = 91.980.000.000,-
    padahal dia berharap balasan 70 juta.

    pembahasan lainnya menyusul. mau sholat jum’at dulu

    1. uMy says:
      June 2, 2012 at 1:55 am

      makasih tanggapannya mas 🙂
      saya rasa pendapat mas maksudnya sama dengan pendapat saya di artikel itu..jadi apa juga yang mau diperdebatkan wkwkwk 😛
      intinya sedekah harus ikhlas dan gak mengharap balasan lebih, gitu aja 🙂

    2. Dede Pradana says:
      July 26, 2012 at 7:46 am

      sedekah.. tetapi harus [ikhlas]… berharap balasan cukup dari Alloh saja.. toh Alloh jg udah janji akan melipat gandakan tanpa kita minta terlebih dahulu kan.. hehehehe… 🙂

      1. uMy says:
        July 27, 2012 at 4:30 am

        bener masssss..klo emang niat mau ngasih ya kasih aja gak usah mikir panjang2 hehehe

        1. eko says:
          July 3, 2013 at 2:20 pm

          klo menurut saya…artinya kita sedekah untuk mengharap yang lebih itu begini…misal dengan sedekah 50rb kita bisa dapat 500rb dari Allah..kita akan banyak bersedekah lagi…pengalaman saya membantu orang.hutang 100juta..dengan quantum changing bisa lunas 100juta dalam waktu 1 bulan…Islam menganjurkan kita harus kaya sebagai muslim,sebab dengan kita kaya kita bisa berbuat lebih baik dan banyak untuk orang lain.

          1. uMy says:
            July 5, 2013 at 12:51 pm

            ya memang kebanyakan orang sekarang berpikir begitu pak…tapi tentu lebih baik lagi kalau kita bisa berpikir “sedekah ya sedekah aja” kita sedekah semata karena ingin membantu orang, tidak mengharap balasan apapun entah dari orang yang diberi ataupun dari sumber lain…karena kalo kayak gitu rasanya masih belum sepenuhnya ikhlas. balasannya ada pada rasa bahagia yang muncul setelah memberi itu pak, karena dengan memberi kita belajar mencintai sesama 🙂

            ya pak, Allah itu Maha Kaya, kita pun harus berusaha kaya pak supaya bisa bantu banyak orang, setuju 🙂

          2. azis says:
            August 11, 2013 at 11:41 am

            tu si umi harus belajar lg tentang jual beli sama allah…

          3. uMy says:
            August 23, 2013 at 5:23 pm

            wah bang…Tuhan kok diajak jualan…

Comments are closed.

    • Business Management
    • Career
    • Competition
    • Family & Friends
    • Featured
    • God and Religion
    • Indonesia
    • Life's Diary
    • Ma Chung University
    • Progressive Believer
    • Random Thoughts
    • Renungan Ramadhan
    • Travel
    • Uncategorized
    • Works
    • June 2025
    • May 2025
    • April 2025
    • May 2024
    • April 2024
    • December 2023
    • November 2023
    • August 2023
    • July 2023
    • June 2023
    • April 2023
    • February 2023
    • January 2023
    • December 2022
    • March 2021
    • August 2020
    • December 2019
    • November 2019
    • September 2019
    • March 2019
    • December 2018
    • October 2018
    • September 2018
    • July 2018
    • May 2018
    • January 2018
    • August 2017
    • April 2016
    • January 2016
    • December 2015
    • November 2015
    • October 2015
    • September 2015
    • August 2015
    • June 2015
    • May 2015
    • April 2015
    • March 2015
    • February 2015
    • January 2015
    • December 2014
    • November 2014
    • September 2014
    • August 2014
    • July 2014
    • June 2014
    • May 2014
    • April 2014
    • March 2014
    • February 2014
    • January 2014
    • December 2013
    • November 2013
    • October 2013
    • September 2013
    • August 2013
    • July 2013
    • June 2013
    • May 2013
    • April 2013
    • January 2013
    • December 2012
    • November 2012
    • October 2012
    • September 2012
    • August 2012
    • July 2012
    • June 2012
    • May 2012
    • April 2012
    • March 2012
    • February 2012
    • January 2012
    • December 2011
    • November 2011
    • October 2011
    • August 2011
    • April 2011
    • February 2011
    • January 2011
    • December 2010
    • November 2010
    • October 2010
    • September 2010
    • August 2010
    • July 2010
    • June 2010
    • April 2010
    • March 2010
    • January 2010
    • October 2009
    • July 2009
    • June 2009
    • May 2009
    • April 2009
    • March 2009
    • February 2009
    • January 2009
    • December 2008
    • November 2008
    • October 2008
    • September 2008
    © 2025 Horizon of Habibah | Powered by Minimalist Blog WordPress Theme