Jika manusia diciptakan berpasang-pasangan, kenapa sering ada orang ketiga muncul di antara sepasang insan?
Selingkuh bukan hal yang aneh. Seperti ulat bulu yang cukup sering kita jumpai sehari-hari, tapi kalau kita yang tergigit, rasanya masih sakit juga.
Waktu kecil, selingkuh rasanya seperti perbuatan dosa besar yang sangat hina. Well, sampai sekarang juga begitu sih. Tapi seiring makin luas wawasan, makin banyak sudut pandang, makin bisa memahami kenapa orang sampai bisa selingkuh, dan sampai ada orang yang mau jadi selingkuhan.
Jawabannya sederhana: karena cinta itu buta.
Kamu tahu, setiap orang pasti punya pangeran/putri impian dalam hatinya masing2. Masalahnya, kita enggak tau kapan bisa ketemu pangeran/putri idaman itu. Ketika lingkungan menekan kita untuk segera berpasangan, maka kita akan mencegat saja “bis” yang akan kita tumpangi, meski kita tahu itu bukan benar2 bis yang kita inginkan, tapi paling enggak lebih baik daripada kita cuma berdiri diam di pinggir jalan. Namun siapa sangka, ternyata di tengah perjalanan, kita berpapasan dengan bis yang telah lama kita idam-idamkan. Bis yang benar2 membawa kita ke tujuan. Bis impian yang ingin kita naiki. Tapi kita sudah terlanjur berada di dalam bis lain dengan pintu tertutup, dan kita tidak bisa turun lagi.
Jika kita berkomitmen dengan “karcis” yang sudah kita “beli” dari awal, tentunya kita akan tetap berada dalam bis itu, dan tidak tergoda dengan “bis idaman” lain. Tapi, ada juga orang yang nekat. Mereka jenuh dengan bis yang sudah bobrok. Mereka sobek karcisnya, mendobrak pintu, keluar menghambur dan ganti menaiki bis idaman itu.
Karena begitulah rasanya, cinta itu buta. Kamu nggak bakal tahu siapa yang bakal benar2 bisa merebut hati kamu. Jadi, lebih baik, kalau kamu belum benar2 sreg dengan seseorang untuk mengikat janji setia selamanya bersama dia, lebih baik jangan lakukan. Daripada nantinya kamu menyakiti dia dengan meninggalkannya demi pasangan idamanmu.
Adalah “cinta buta” juga yang membuat seseorang mau jadi selingkuhan. Sekali lagi, kamu nggak bisa tahu kapan bisa ketemu pangeran/putri idamanmu. Dan ketika kamu ketemu dia, ternyata dia udah beristri/bersuami, rasanya kamu pasti kecewa. Kebayang kan? You’ve been looking for him/her for the whole life, dan ternyata dia sudah ada yang punya. It hurts. Nggak heran Astrid sampe nyanyi “Jadikan Aku yang Kedua”. Asalkan bisa bareng2 sama orang yang kita cintai, nggak masalah biarpun cuma jadi simpanan…
Dan rata2, emang cowok/cewek kualitas “idaman” itu banyak yang ngarepin. Lihat aja Pak Soekarno. Siapa cewek yang gak kesengsem sama pria berwibawa, bertipe pemimpin dan pengayom kayak dia? It’s a dream! Nggak heran istrinya Pak Karno bejibun banget. Nggak heran juga hampir semua laki-laki hebat tersandung skandal percintaan. Lha emang cowok sip kayak mereka itu jarang, makanya jadi rebutan.
Well, itu alasan pertama. Alasan kedua, beberapa orang (umumnya laki-laki) menganggap bahwa cinta nggak sama dengan seks. Perempuan pada umumnya hanya bisa berhubungan seks dengan laki-laki yang benar-benar mereka cintai. Tapi (beberapa) laki-laki menganggap bahwa mencintai seorang wanita bukan berarti tidak berhubungan seks dengan wanita lain. Karena mereka bisa berhubungan seks tanpa cinta. Bagi mereka, seks itu kebutuhan biologis, bukan emosional.
So, nggak jarang ada om-om yang suka “jajan” di mana-mana plus selingkuh sana-sini tapi rumah tangganya tetap awet puluhan tahun *soalnya nggak ketauan*
Tapi ada juga orang yang suka selingkuh karena emang “suka tantangan”. Well, just for fun. Selingan indah gitu, karena rasanya hubungan gelap itu emang lebih seru kan? Padahal kalo udah bosen ya nyesel, ya ditinggal kayak Sephia.
So…in the end, bisakah kita menyalahkan sepenuhnya orang yang selingkuh, atau mencintai orang lain selain pasangan sahnya? Kalau rasa cinta, kayaknya itu manusiawi. Pasti pernah kan ngerasain tertarik sama orang lain, biarpun cuma sekejap, padahal kamu udah punya pasangan? Tapi kalau benar2 berkomitmen sama pasangan kamu, kamu akan jaga jarak dan nggak membiarkan benih2 cinta itu tumbuh subur. Tapi kalau sejak awal kamu nggak serius berkomitmen, kamu bakalan memupuk benih itu sampe tumbuh merambat menjerat hati kamu. Dan saat tersadar, kamu sudah terjebak dalam cinta segitiga yang menyakitkan.
Hati-hati. Selingkuh itu indah, tapi sakit.
“cinta itu buta”, maksudnya ketika kita sudah menCINTAi seseorang, BUTAkan mata & hati pada ‘yang lain’.. Huehuehuehueee..
wenyak mbak’e… =D
berarti kalo kita masih membuka mata hati pada yg lain tandanya belum benar2 mencintai orang itu dong yaa ;))