Sampai minggu terakhir Ramadhan tahun 2012 ini, enggak ada satupun tulisan serial Renungan Ramadhan ‘keluar’ dari jari-jariku seperti tahun-tahun sebelumnya. Bagiku, Ramadhan tahun ini enggak khusyuk banget rasanya. Pertama kalinya Ramadhan di kota lain, pisah dari keluarga dan hidup sendirian, hari-hariku dihabiskan seperti ‘robot’ di tempat kerja dan kos-kosan.
Sahur dan buka yang biasanya tersedia di atas meja, sekarang harus dicari sendiri. Setiap sahur seringnya cuma makan roti, atau nasi yang dibeli semalam, karena malas pergi keluar. Pas sahur enggak bisa nonton Tafsir Al-Misbah karena mbak2 kos lebih suka nonton Mama Nori (well, gw juga suka sih sebenernya :P) Habis Subuhan enggak bisa tadarusan karena mesti cuci baju dan siap2 ngantri mandi. Bayangin, sampe sekarang di kosan Cuma sempet baca Al-Quran 3 kali, itupun Cuma beberapa lembar. Tarawih pun enggak pernah sama sekali, karena habis buka bawaannya ngantuk, masih asing sama masjid di sini, jadinya lebih sering ngobrol2 atau laptopan sampe ketiduran. Asupan rohaniah juga enggak ada karena nggak pernah baca rubrik Ramadhan di koran. Jadilah Ramadhan ini semacam ‘kosong’. Cuma sekedar puasa fisik menahan lapar dan dahaga, tapi batin enggak ada makanannya L
Untungnya di sini enggak terlalu kesepian. Ada Rahayu dan Desi, temen2 “satu geng†di kantor, teman buka bersama dan kadangkala sahur bersama. Di tanah rantau, teman menjadi sama berharganya seperti keluarga sendiri. Dan kami pun mengalami saat2 menyenangkan, buka bersama satu pabrik, buka bersama trainee2 lainnya, gantian menginap di rumah/kos, dan jalan2 keliling kota Surabaya.
Well, enggak kerasa sudah 1 bulan aku kerja di sini, dan aku mulai menikmati tempat ini J Memang benar, yang menjadikan suatu tempat penuh kenangan adalah kebersamaan kita dengan orang2 di dalamnya. Aku bersyukur punya bos yang baik dan rekan2 kerja yang suportif di divisi Marketing Export. Aku juga senang punya rekan2 yang “gila†dan seru di divisi Produksi. Orang2 yang ramah di HRD, RnD, dan bahkan satpam2nya.
Meskipun aku tahu, saat masa training ku sudah selesai pasti aku juga akan menghadapi “bentrok†dan masalah dengan mereka, tapi itu hal yang wajar dalam pekerjaan. Seperti kata bosku, kalau kamu enggak pernah bentrok dengan rekan kerjamu, ya berarti itu kamu enggak kerja dengan sungguh2.