Horizon of Habibah

Where the sky meets the earth

Menu
  • About Me
  • Sample Page
  • Sample Page
  • Sitemap
Menu

Kisah Kardus Kesepian

Posted on June 29, 2013 by umihabibah

“Tulisan ini untuk ikut kompetisi @_PlotPoint: buku Catatan si Anak Magang Film “Cinta Dalam Kardus” yang tayang di bioskop mulai 13 Juni 2013.”

Jadi kardus itu enggak enak. Percaya deh. Dilipat-lipat, diisi barang-barang berat, ditindihin, dipojokin, kadang ditendangin, dan kalo udah nista banget ya dirombengin. Gak asik kan. Siapa sih di dunia ini yang mau jadi kardus?

Nasib jadi kardus…

Tapi kamu tau, baru sekali ini saja, saya merasakan sesuatu yang berbeda dalam seumur hidup saya menjadi kardus. Tau kenapa? Saya dipeluk. Iya, dipeluk. Sama cewek lagi. Untuk pertama kalinya dalam hidup saya sebagai seonggok kardus jomblowan yang kesepian, saya dipeluk begitu erat oleh seorang perempuan. Rasanya hangat. Hangat dan basah. Upsss. Iyalah, soalnya dia meluk saya sambil nangis…

Si kardus dipeluk cewek…!

Kamu tau, airmata perempuan itu adalah salah satu dari sedikit hal yang bisa meluluhkan hati laki-laki. Jangankan hati saya, badan saya pun luluh…jadi lembek gara-gara basah (yaiyalah kardus gitu). Kadang saya bertanya-tanya, apa sebenarnya yang membuat perempuan ini menangis? Apa yang membuat dia terus sesenggukan di sini–meratapi barang-barang yang ada dalam tubuh saya?

Semua barang ini, saya tahu, berasal dari satu sumber yang sama–seorang laki-laki yang sangat dia cintai. Ya, barang-barang ini sendiri yang menceritakannya pada saya. Lihat, boneka panda itu, dialah yang paling tua. Dia datang tiga setengah tahun lalu saat perempuan ini berulang tahun ke-19. Dia datang bersama bantal biru yang lucu saat perempuan dan laki-laki itu baru beberapa bulan bersama.

Panda imut dan bantal kecil

Dan jaket putih itu, datang sekitar 2 tahun lalu, menandai resminya mereka 2 tahun sebagai kekasih. Dia dikirim oleh seorang kurir sebagai hadiah tak terduga yang sangat manis. Lalu pashmina biru itu, adalah oleh-oleh dari sebuah perjalanan jauh mewujudkan mimpi.

Jaket putih
Pashmina biru

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tidak terhitung pula barang-barang kecil yang entah kapan datangnya, tapi selalu hadir saat diperlukan. Flashdisk mungil itu, muncul begitu saja saat si perempuan menangis karena flashdisk barunya hilang. Juga softlens case itu, datang saat lensa kontaknya sobek dan rusak. Baju-baju dan sepatu kantor itu, merekalah yang paling muda, datang saat si perempuan baru saja diterima bekerja. Semuanya diberikan bukan karena ada peringatan hari-hari spesial, lebih karena ingin memberi yang dibutuhkan.

Flashdisk
Softlens case

 

 

 

 

 

 

 

Setiap barang dalam tubuh saya ini, membawa kenangannya sendiri. Meskipun hanya kenangan, tapi perasaan di dalamnya sangatlah kuat. Semua barang ini adalah sisa-sisa dari sebuah perasaan cinta. Sisa-sisa dari sebuah cerita nostalgia yang pernah ada. Hai perempuan manis yang sedang menangis, sebagai sebuah kardus saya pun turut merasakan kesedihanmu. Tapi saya tahu, hidupmu harus tetap berjalan. Biarlah menjadi tugasku untuk menyimpan setumpuk kenanganmu.

Kamu tau, jadi kardus itu tidak enak, sungguh tidak enak. Tapi baru kali ini saya merasakan betapa berharganya saya sebagai seonggok kardus. Saya telah menjaga dan melindungi setumpuk perasaan yang tidak terungkapkan. Perasaan yang tidak bisa dihapuskan, tapi juga tidak bisa diwujudkan. Perasaan yang terlalu berharga untuk dibuang begitu saja.

Barang-barang penuh cinta ini akan selalu membuat saya merasa hangat…

Kardus yang penuh kehangatan =)
Category: Competition

2 thoughts on “Kisah Kardus Kesepian”

  1. indra says:
    July 2, 2013 at 7:19 am

    haduh-haduh manis banget ceritanya, lanjutin lagi dong,gimana kisah si kardus selanjutnya, terus si cowok emangnya kemana kok sampe ditangisin gitu, dan masih banyak pertanyaan lagi yang lainnya ^_^

  2. nadyaa says:
    August 2, 2013 at 6:24 am

    sayang kardusnya sudah di rombeng…

Comments are closed.

    • Business Management
    • Career
    • Competition
    • Family & Friends
    • Featured
    • God and Religion
    • Indonesia
    • Life's Diary
    • Ma Chung University
    • Progressive Believer
    • Random Thoughts
    • Renungan Ramadhan
    • Travel
    • Uncategorized
    • Works
    • June 2025
    • May 2025
    • April 2025
    • May 2024
    • April 2024
    • December 2023
    • November 2023
    • August 2023
    • July 2023
    • June 2023
    • April 2023
    • February 2023
    • January 2023
    • December 2022
    • March 2021
    • August 2020
    • December 2019
    • November 2019
    • September 2019
    • March 2019
    • December 2018
    • October 2018
    • September 2018
    • July 2018
    • May 2018
    • January 2018
    • August 2017
    • April 2016
    • January 2016
    • December 2015
    • November 2015
    • October 2015
    • September 2015
    • August 2015
    • June 2015
    • May 2015
    • April 2015
    • March 2015
    • February 2015
    • January 2015
    • December 2014
    • November 2014
    • September 2014
    • August 2014
    • July 2014
    • June 2014
    • May 2014
    • April 2014
    • March 2014
    • February 2014
    • January 2014
    • December 2013
    • November 2013
    • October 2013
    • September 2013
    • August 2013
    • July 2013
    • June 2013
    • May 2013
    • April 2013
    • January 2013
    • December 2012
    • November 2012
    • October 2012
    • September 2012
    • August 2012
    • July 2012
    • June 2012
    • May 2012
    • April 2012
    • March 2012
    • February 2012
    • January 2012
    • December 2011
    • November 2011
    • October 2011
    • August 2011
    • April 2011
    • February 2011
    • January 2011
    • December 2010
    • November 2010
    • October 2010
    • September 2010
    • August 2010
    • July 2010
    • June 2010
    • April 2010
    • March 2010
    • January 2010
    • October 2009
    • July 2009
    • June 2009
    • May 2009
    • April 2009
    • March 2009
    • February 2009
    • January 2009
    • December 2008
    • November 2008
    • October 2008
    • September 2008
    © 2025 Horizon of Habibah | Powered by Minimalist Blog WordPress Theme