Horizon of Habibah

Where the sky meets the earth

Menu
  • About Me
  • Sample Page
  • Sample Page
  • Sitemap
Menu

Tentang “Chemistry”

Posted on February 21, 2014 by umihabibah
"Chemistry" is actually a chemistry
“Chemistry” is actually a chemistry

Tau “chemistry” kan? Bukan, bukan pelajaran Kimia lah. Chemistry yang bisa bikin kamu merasa nyaman dengan seseorang. Somehow yang namanya chemistry ini penting banget dalam sebuah hubungan sosial-interpersonal. Kamu bisa dekat sama sahabat2mu karena ada chemistry kan? Kamu bisa lengket sama pacarmu juga karena chemistry kan?

Pertanyaannya kemudian—gimana chemistry itu bisa tercipta? Kadangkala kamu gak bisa mendeskripsikan “kok aku bisa dekat sama orang ini yah”? “Kok kita bisa kompak banget yah?” Padahal dilihat dari segi manapun kalian beda banget—misalnya, padahal kalian awalnya bermusuhan—misalnya, yaa pokoknya hal2 lain yang secara logis kayak nggak mungkin aja gitu bisa mendekatkan kalian.

But you have to understand it guys—chemistry grows emotionally, not logically. Kamu bisa dekat dengan seseorang karena merasa bisa berbagi emosi bersama. Yaa “klop” aja gitu. Indikator paling nyata dari chemistry yang kuat, adalah sejauh mana kamu bisa nyaman menjadi dirimu sendiri bersama orang tersebut. Saat bersama, kalian gak perlu bingung mencari topik pembicaraan, gak perlu pusing jaim, semuanya mengalir begitu saja. Rasanya begitu mudah menghabiskan waktu bersama mereka, ngobrolin apa aja dan gak pernah kehabisan topik pembicaraan. Orang2 seperti itulah: sahabat2mu, gebetan2mu, pasanganmu, dan mungkin juga saudara2mu yang punya chemistry kuat dengan kamu.

Dan kadang chemistry ini gak bisa ditebak aja munculnya. Misalnya, kamu lihat seseorang, wah dia keren yah, kayaknya dia sepemikiran, kayaknya kita bisa berteman dekat–eh tapi waktu kalian dekat kok rasanya malah beda ya? Kok malah kaku gak bisa ngalir gitu ngomongnya? Sebaliknya, orang yang semula gak kalian sangka2 ternyata malah bisa “klik” sama kalian. Setelah bareng2 cukup lama ternyata dia malah jadi sobat lengket yang semakin akrab sama kalian.

Ada juga sih jenis “chemistry” yang emang sudah muncul dari awal, dan terus berkembang seiring semakin dekatnya hubungan. Misalnya sejak awal kamu emang ngerasa tertarik sama seseorang, dan setelah ngobrol ternyata emang kalian bisa “klik”, dan semakin dekat jadi semakin nyaman dan tau2 aja kalian sudah jadi sahabat erat. Perfect!

Tapi yang jelas, chemistry bisa muncul karena ada KESAMAAN, entah itu kesamaan minat,  pemikiran, pengalaman, latar belakang, atau apa sajalah yang bikin kamu merasa cocok berdiskusi dengan dia. Pasti itu. Gimana2 gak mungkin kalian bisa nyambung sama orang yang gak ada satupun “irisan”nya sama kalian.

Dan yang pasti, chemistry dipupuk oleh satu hal: WAKTU. Sebetulnya gak berlebihan kalo orang Jawa bilang, “witing tresna jalaran saka kulina.” Perasaan nyaman dan saling membutuhkan satu sama lain itu akan bertumbuh semakin banyak kalian menghabiskan waktu bersama. Kamu dan teman kosmu pasti udah kayak “soulmate” banget karena ke mana2 barengan, mulai bangun tidur sampe tidur lagi. Kamu dan rekan kerjamu pasti juga akan memahami satu sama lain seiring seringnya frekuensi bekerja bersama. Well, meskipun waktu juga gak menjamin sih. Walaupun kamu udah lamaaa banget kenal sama orang, tapi kalo dasarnya gak ada chemistry, dan masing2 tidak memiliki ketertarikan satu sama lain, dan juga tidak berusaha saling membuka diri, ya gak bakal deket juga lah.

Cuma kadang, “bibit” chemistry itu butuh disiram oleh waktu supaya bisa tumbuh. Tapi kalau dasarnya “bibit”nya aja udah gak ada, mau disiram sampe kapan juga gak bakal ada yang tumbuh, ya kan?

Yang jelas…hargailah orang2 yang kamu sudah berbagi “chemistry” dengan mereka. Chemistry itu sesuatu yang istimewa loh. Kamu tidak bisa mendapatkannya di setiap orang. Memang sih, kalau sudah “profesional” dan pandai basa-basi kamu bisa ramah dan mengobrol asik dengan semua orang. Tapi justru ciri mendasar dari sebuah chemistry adalah “effortless communication”--di mana kamu bisa bicara tanpa basa-basi, tulus, jujur, dan tanpa perlu pakai “topeng”. Murni karena kalian memang ingin lebih tahu satu sama lain.

Semakin banyak kamu berbagi chemistry dengan orang lain, semakin bahagialah kamu. Kabar baiknya, chemistry bisa diusahakan dari diri kita sendiri. Because “chemistry occurred most often between people who are down-to-earth and sincere”. Semakin kamu tulus, peduli, dan merakyat tentunya akan semakin banyak orang yang bisa merasa “klik” dengan kamu 😉

God bless you people!

Category: Family & Friends, Life's Diary

8 thoughts on “Tentang “Chemistry””

  1. Haqqi says:
    February 21, 2014 at 3:36 pm

    Sepertinya posting ini terlalu banyak H2SO4-nya..

    1. misiyu says:
      February 21, 2014 at 4:49 pm

      sudah dinetralisir kok sama NaOH…

  2. Ayu says:
    February 22, 2014 at 3:03 am

    WAKTU…itu pengaruhnya dahsyat
    bs memperkuat sekaligus melemahkan chemistry

    1. misiyu says:
      February 22, 2014 at 7:23 am

      betul sekali yuk! jenius! *keprok2*

  3. Elfarqy says:
    February 22, 2014 at 2:16 pm

    aduh ntar kalo kecedek-an di kira php ;)) *surhat

    1. misiyu says:
      June 13, 2014 at 11:13 am

      waduh habis di-PHP-in sapa kamu? 😀

  4. Winda Carmelita says:
    July 24, 2014 at 8:58 am

    Postingan ini membuat aku keselek Mbak Umiii, apalagi yang ini: “hargailah orang2 yang kamu sudah berbagi “chemistry” dengan mereka. Chemistry itu sesuatu yang istimewa loh. Kamu tidak bisa mendapatkannya di setiap orang” Uhuk! Nice post Mbak 😀

    1. misiyu says:
      July 25, 2014 at 2:32 pm

      windaaa! hehe iya ak mau bikin post yg masih berkaitan sama soal “chemistry2” ini hehe tunggu yaa!

Comments are closed.

    • Business Management
    • Career
    • Competition
    • Family & Friends
    • Featured
    • God and Religion
    • Indonesia
    • Life's Diary
    • Ma Chung University
    • Progressive Believer
    • Random Thoughts
    • Renungan Ramadhan
    • Travel
    • Uncategorized
    • Works
    • June 2025
    • May 2025
    • April 2025
    • May 2024
    • April 2024
    • December 2023
    • November 2023
    • August 2023
    • July 2023
    • June 2023
    • April 2023
    • February 2023
    • January 2023
    • December 2022
    • March 2021
    • August 2020
    • December 2019
    • November 2019
    • September 2019
    • March 2019
    • December 2018
    • October 2018
    • September 2018
    • July 2018
    • May 2018
    • January 2018
    • August 2017
    • April 2016
    • January 2016
    • December 2015
    • November 2015
    • October 2015
    • September 2015
    • August 2015
    • June 2015
    • May 2015
    • April 2015
    • March 2015
    • February 2015
    • January 2015
    • December 2014
    • November 2014
    • September 2014
    • August 2014
    • July 2014
    • June 2014
    • May 2014
    • April 2014
    • March 2014
    • February 2014
    • January 2014
    • December 2013
    • November 2013
    • October 2013
    • September 2013
    • August 2013
    • July 2013
    • June 2013
    • May 2013
    • April 2013
    • January 2013
    • December 2012
    • November 2012
    • October 2012
    • September 2012
    • August 2012
    • July 2012
    • June 2012
    • May 2012
    • April 2012
    • March 2012
    • February 2012
    • January 2012
    • December 2011
    • November 2011
    • October 2011
    • August 2011
    • April 2011
    • February 2011
    • January 2011
    • December 2010
    • November 2010
    • October 2010
    • September 2010
    • August 2010
    • July 2010
    • June 2010
    • April 2010
    • March 2010
    • January 2010
    • October 2009
    • July 2009
    • June 2009
    • May 2009
    • April 2009
    • March 2009
    • February 2009
    • January 2009
    • December 2008
    • November 2008
    • October 2008
    • September 2008
    © 2025 Horizon of Habibah | Powered by Minimalist Blog WordPress Theme