Ramadhan adalah bulan kontemplatif. Dengan perut kosong dan pengendalian nafsu, Tuhan sebetulnya menyuruh kita untuk berpikir. Dengan mengistirahatkan perut, panca indera, dan alat reproduksi, Tuhan sesungguhnya meminta kita untuk menggunakan otak kita. Berpikir dan merasa, lebih daripada biasanya. Perenungan tentang Tuhan, iman, dan agama justru tidak bisa lepas dari hal-hal duniawi. Sebab pemahaman terbesar tentang…
Month: June 2014
Kangean-Mamburit-Sumenep Trip: Behind the Scene
To read before: Mamburit Part 1, Mamburit Part 2 Sebetulnya backpacking trip kami ke Kangean kali ini tergolong nekat juga. Kangean sudah menjadi impian sejak 2011. Saat googling nggak sengaja menemukan pulau indah ini, dan ternyata lokasinya masih di Jawa Timur. Langsung kepengin deh! Di luar dugaan, ternyata sobat saya sejak SMP, Dewi alias Iwed, ibunya berasal dari pulau…
Becoming a Mother
Menjadi Ibu. Terasa masih jauh sekali dalam angan-angan. Meskipun setiap kali membuka news feed Facebook, ada saja berita tentang teman yang hamil, teman yang melahirkan, serta foto bayi-bayi mereka. Rasanya sedikit aneh memang, ketika teman yang seumuran dan menghabiskan masa muda menggila bersama, tiba-tiba sekarang sudah harus duduk anteng menimang bayi. Rasanya kayak…hallooo aku masih…
Memori di Mamburit (2)
Mungkin kamu pernah bertanya-tanya, kenapa orang lebih suka melihat sunrise di gunung dan melihat sunset di laut? Kenapa melihat matahari terbit di Bromo dan matahari terbenam di Kuta–bukan sebaliknya? Saya juga nggak tahu kenapa sih…tapi yang jelas sunrise dan sunset itu selalu menakjubkan, di manapun kita melihatnya 🙂 Dan pagi itu, kami memperoleh “spesialnya spesial”, menikmati sunrise di tepi pantai segera setelah bangun tidur. Keluar…
Memori di Mamburit (1)
Udara fajar masih terasa menggigit ketika kami berlarian sepanjang jalan setapak menuju dermaga Batu Gulok. “Ayo cepat, kapalnya sudah mau berangkat!” teriak si bapak sambil melambaikan tangan. Bertiga kami bergegas memacu langkah dengan segenap beban yang merentengi punggung dan pundak kami. Perahu kecil itu–untungnya–telah memutar arah demi menunggui kami naik ke kapalnya. “Terima kasih Pak!”…