Horizon of Habibah

Where the sky meets the earth

Menu
  • About Me
  • Sample Page
  • Sample Page
  • Sitemap
Menu

Renungan Ramadhan (3): Panduan Pergaulan dalam Pluralitas

Posted on August 23, 2010 by umihabibah


Siraman rohani dari Pak Quraish Shihab dini hari ini benar-benar sukses “menyiram rohani” saya. Temanya sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari, yaitu bagaimana cara bergaul dengan teman-teman yang berbeda keyakinan dan tetap menghargai pluralitas.

Al-Quran mengakui dan menghargai pluralitas itu, seperti yang disebutkan dalam ayat berikut:
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal.” (Al-Hujuraat ayat 13)

Artinya, Allah memiliki maksud di balik penciptaan manusia yang beraneka ragam: Dia ingin agar kita saling mengenal. Saling bekerjasama; belajar dari kelebihannya dan membantu kekurangan yang lain. Perbedaan itu memang ada dan disengaja oleh Allah, karenanya tidak mungkin kita meleburkan perbedaan-perbedaan itu menjadi satu, karena nanti malah nggak ada bentuknya. Demikian pula dalam hal pluralitas agama, memang agama itu banyak, Allah memang sengaja menciptakan seperti itu—maka biarkan saja, jangan diributkan. Yang penting kita tetap menghargai ajaran agama masing-masing namun TIDAK MENYAMARATAKANNYA dan TIDAK MENCAMPURADUKKANNYA.

“Bagimu agamamu dan bagiku agamaku.” (Al-Kafiruun ayat 6)

Menghargai pluralitas itu bukan berarti menganggap semua agama sama—itu salah besar, itu namanya mencoba meleburkan semua agama menjadi satu. Perbedaan agama itu memang ada, dan nggak perlulah kita hilangkan sekat-sekatnya hanya demi TOLERANSI. Yang penting kan saling menghargai.

Seperti kata Pak Quraish, “Jangan mengorbankan aqidahmu demi pluralitas, tapi jangan pula menghancurkan pluralitas itu atas nama agama.”

Dengan siapapun, baik muslim ataupun nonmuslim, kita dianjurkan untuk berbuat kebajikan, dan dengan siapapun, baik muslim ataupun nonmuslim, kita dilarang berbuat keburukan.
“Dan tolong-menolonglah kamu dalam berbuat kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.” (Al-Maidah ayat 2)

Pak Quraish juga menyebutkan, bahwa ada 1 ayat dalam Al-Quran (lupa suratnya apa) yang menjelaskan bahwa kita boleh menolong dan memberi makan orang nonmuslim, selama mereka tidak mencoba merusak aqidah kita. Nabi Muhammad saja, ketika butuh uang, pernah menggadaikan perhiasan kepada orang Yahudi. That’s no problem. Yang penting, jangan sampai kita menggadaikan aqidah kita hanya karena alasan “sungkan dengan pemeluk agama lain”. Justru, kalau pemeluk agama lain itu benar-benar mengerti ajaran agamanya, dia malah akan menghormati kita dan tidak mencoba menghalang-halangi kita beribadah.

Pak Quraish bilang bahwa berteman dengan orang beda agama itu nggak pa-pa, yang nggak boleh adalah berteman dengan orang yang melecehkan agamanya sendiri, agama apapun itu. Karena orang yang teguh memegang agamanya, biarpun nonmuslim, mereka itu memiliki nilai-nilai luhur yang dijunjung. Dalam hal moralitas, semua agama itu sama-sama mengajarkan kebaikan. Pasti semua menganjurkan untuk menolong sesama, tidak menipu, tidak berbohong, dll. Yang beda kan hanya dalam hal ketauhidan.

Jadi, kalau direnungkan lagi, memang benar kata Pak Hasyim Muzadi saat ceramah di kampus saya dulu: “Kalau Anda muslim, jadilah muslim yang baik. Kalau Anda Budha, jadilah Budha yang baik.” Itu saja sudah cukup untuk menjadi pedoman toleransi. Karena seorang muslim yang baik dan Budha yang baik, pasti akan otomatis menghormati satu sama lain. Orang-orang yang menghina pemeluk agama lain, merusak tempat ibadah agama lain, maka bisa dipastikan bahwa orang tersebut bukanlah orang beragama yang baik.

Category: Uncategorized
    • Business Management
    • Career
    • Competition
    • Family & Friends
    • Featured
    • God and Religion
    • Indonesia
    • Life's Diary
    • Ma Chung University
    • Progressive Believer
    • Random Thoughts
    • Renungan Ramadhan
    • Travel
    • Uncategorized
    • Works
    • June 2025
    • May 2025
    • April 2025
    • May 2024
    • April 2024
    • December 2023
    • November 2023
    • August 2023
    • July 2023
    • June 2023
    • April 2023
    • February 2023
    • January 2023
    • December 2022
    • March 2021
    • August 2020
    • December 2019
    • November 2019
    • September 2019
    • March 2019
    • December 2018
    • October 2018
    • September 2018
    • July 2018
    • May 2018
    • January 2018
    • August 2017
    • April 2016
    • January 2016
    • December 2015
    • November 2015
    • October 2015
    • September 2015
    • August 2015
    • June 2015
    • May 2015
    • April 2015
    • March 2015
    • February 2015
    • January 2015
    • December 2014
    • November 2014
    • September 2014
    • August 2014
    • July 2014
    • June 2014
    • May 2014
    • April 2014
    • March 2014
    • February 2014
    • January 2014
    • December 2013
    • November 2013
    • October 2013
    • September 2013
    • August 2013
    • July 2013
    • June 2013
    • May 2013
    • April 2013
    • January 2013
    • December 2012
    • November 2012
    • October 2012
    • September 2012
    • August 2012
    • July 2012
    • June 2012
    • May 2012
    • April 2012
    • March 2012
    • February 2012
    • January 2012
    • December 2011
    • November 2011
    • October 2011
    • August 2011
    • April 2011
    • February 2011
    • January 2011
    • December 2010
    • November 2010
    • October 2010
    • September 2010
    • August 2010
    • July 2010
    • June 2010
    • April 2010
    • March 2010
    • January 2010
    • October 2009
    • July 2009
    • June 2009
    • May 2009
    • April 2009
    • March 2009
    • February 2009
    • January 2009
    • December 2008
    • November 2008
    • October 2008
    • September 2008
    © 2025 Horizon of Habibah | Powered by Minimalist Blog WordPress Theme