Horizon of Habibah

Where the sky meets the earth

Menu
  • About Me
  • Sample Page
  • Sample Page
  • Sitemap
Menu

Mengapa Harus Hemat Air?

Posted on February 3, 2011 by umihabibah

Kampanye hemat air sering sekali dikumandangkan beberapa tahun belakangan, apalagi sejak PBB menetapkan tanggal 22 Maret sebagai Hari Air Sedunia. Sebagian orang mungkin bertanya-tanya, mengapa air harus dihemat? Padahal air itu kan nggak bisa habis? Buktinya ada siklus H2O di bumi, air dari hujan akan diserap tanah lalu mengalir sampai ke laut lalu menguap menjadi awan lalu turun lagi sebagai hujan dan seterusnya. Jadi air nggak bisa habis kan?

Yap, air memang nggak bisa habis, tapi AIR BERSIH bisa. Yang dimaksud air bersih adalah air (tawar) yang layak digunakan untuk keperluan manusia, mulai dari minum, mandi, mencuci, dsb. Meskipun 70% permukaan bumi tertutupi air, namun dari jumlah tersebut 97,5% merupakan air laut dan hanya 2,5% yang merupakan air tawar. Air laut tentunya tidak layak dikonsumsi karena kadar garamnya tinggi. Untuk mengubahnya menjadi air tawar diperlukan proses desalinasi yang mahal.

Padahal dari persentase 2,5% air tawar yang ada di bumi, sejumlah 69% air tersimpan di glester kutub dan 30% merupakan air tanah, keduanya sulit diakses manusia. Hanya 1% sisanya yang berupa air permukaan (sungai, danau dan rawa). Bayangkan, itu artinya air bersih yang bisa diakses manusia dengan mudah HANYA SATU PERSEN dari total cadangan air di bumi! Dan jumlah tersebut masih harus dibagi lagi kepada 6 milyar penduduk bumi. Kalau tahu begini, apa masih layak kita katakan tidak perlu menghemat air?

Jumlah air yang sedikit itu ternyata belum juga diimbangi oleh kesadaran manusia untuk melestarikannya. Menurut Media Indonesia (2010), dari 60 sungai besar di Indonesia, sebanyak 30 sungai di antaranya berstatus amat sangat tercemar. Mayoritas sungai tercemar itu berada di Pulau Jawa karena banyaknya limbah pemukiman dan industri. Sungai yang sudah tercemar tentunya tak lagi layak dikonsumsi, bahkan dijadikan air baku PDAM pun tak bisa. Semakin banyak sungai yang tercemar, itu artinya semakin sedikit sumber air tersisa untuk umat manusia.

Sungai, nasibnya tak lebih dari penampungan limbah...

Kesadaran dunia akan pentingnya penghematan air ini diwujudkan secara serius. Di Jepang, kita tidak hanya membayar untuk mendapatkan air, tetapi juga untuk MEMBUANG AIR. Bayangkan, membuang air saja bayar lho! :-O

Ini kisah dari salah seorang dosen saya yang sedang menempuh studi di sana. Ternyata setiap tetes air yang dialirkan ke pipa pembuangan juga dikenai biaya. Artinya pemerintah di sana secara tidak langsung ‘memaksa’ warganya untuk menghemat air. Makanya air bekas pakai biasanya tidak langsung dibuang, tapi bisa dibuat menyiram tanaman. Nggak heran juga orang Jepang lebih suka mandi di bathtub karena bekas airnya bisa dipakai lagi 😀

Ya, air memang ’emas biru’. Manusia bisa saja hidup beberapa hari tanpa makan tapi TIDAK AKAN BISA hidup tanpa air. Semua orang sudah tahu betapa pentingnya manfaat air bagi kehidupan manusia. Semua orang sebenarnya juga tahu bagaimana cara menghemat air, hanya saja tidak semua orang punya kemauan untuk melakukannya secara konkret. Semuanya harus dimulai dari diri sendiri, karena it’s about us, ini tentang air untuk masa depan kita.

Tulisan ini diikutsertakan pada Kompetisi WEB Kompas MuDA & AQUA yang diselenggarakan oleh Kompas MuDA

Category: Competition
    • Business Management
    • Career
    • Competition
    • Family & Friends
    • Featured
    • God and Religion
    • Indonesia
    • Life's Diary
    • Ma Chung University
    • Progressive Believer
    • Random Thoughts
    • Renungan Ramadhan
    • Travel
    • Uncategorized
    • Works
    • June 2025
    • May 2025
    • April 2025
    • May 2024
    • April 2024
    • December 2023
    • November 2023
    • August 2023
    • July 2023
    • June 2023
    • April 2023
    • February 2023
    • January 2023
    • December 2022
    • March 2021
    • August 2020
    • December 2019
    • November 2019
    • September 2019
    • March 2019
    • December 2018
    • October 2018
    • September 2018
    • July 2018
    • May 2018
    • January 2018
    • August 2017
    • April 2016
    • January 2016
    • December 2015
    • November 2015
    • October 2015
    • September 2015
    • August 2015
    • June 2015
    • May 2015
    • April 2015
    • March 2015
    • February 2015
    • January 2015
    • December 2014
    • November 2014
    • September 2014
    • August 2014
    • July 2014
    • June 2014
    • May 2014
    • April 2014
    • March 2014
    • February 2014
    • January 2014
    • December 2013
    • November 2013
    • October 2013
    • September 2013
    • August 2013
    • July 2013
    • June 2013
    • May 2013
    • April 2013
    • January 2013
    • December 2012
    • November 2012
    • October 2012
    • September 2012
    • August 2012
    • July 2012
    • June 2012
    • May 2012
    • April 2012
    • March 2012
    • February 2012
    • January 2012
    • December 2011
    • November 2011
    • October 2011
    • August 2011
    • April 2011
    • February 2011
    • January 2011
    • December 2010
    • November 2010
    • October 2010
    • September 2010
    • August 2010
    • July 2010
    • June 2010
    • April 2010
    • March 2010
    • January 2010
    • October 2009
    • July 2009
    • June 2009
    • May 2009
    • April 2009
    • March 2009
    • February 2009
    • January 2009
    • December 2008
    • November 2008
    • October 2008
    • September 2008
    © 2025 Horizon of Habibah | Powered by Minimalist Blog WordPress Theme