Horizon of Habibah

Where the sky meets the earth

Menu
  • About Me
  • Sample Page
  • Sample Page
  • Sitemap
Menu

Laki-laki Idaman

Posted on January 28, 2012 by umihabibah

Kamu punya laki-laki idaman? Saya rasa setiap perempuan pasti memilikinya. Setiap perempuan pernah bermimpi, barangkali sedetik saja dalam hidupnya, dihampiri oleh seorang pangeran tampan berkuda putih yang membuatnya menjadi seorang putri. Bagi saya itu bukan dongeng yang klise, tapi naluri alamiah—hanya saja beberapa perempuan memilih untuk menepis dan menguburnya dalam-dalam.

Pangeran tampan berkuda putih itu, dalam benak para perempuan, bisa berbeda-beda wujudnya. Ada yang mengidamkan seorang pria kaya raya, pengusaha sukses, atau bahkan seorang kakek milyuner yang saat mati renta bakal mewariskan seluruh harta pada istrinya.

Ada juga yang menginginkan pria cerdas, ucapannya bernas, cerdik cendekia nan luas ilmunya. Atau mungkin seorang artis muda, coverboy ternama, tampan lagi penuh gaya. Bisa juga musisi idola, pandai memainkan nada dan menciptakan lagu cinta. Laki-laki idaman, menurut saya, hampir pasti mencerminkan watak perempuan yang mengidamkannya.

Sebagai perempuan, saya juga memiliki laki-laki idaman. Dalam mimpi saya, alangkah menyenangkannya bila bisa bertemu dengan seorang laki-laki arif nan bijak, yang mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan kehidupan yang kerap mampir di benak saya, yang tahu mengapa wajah dunia jadi seperti ini. Saya sangat mengagumi laki-laki bertipe pemimpin. Tahu apa yang harus dia lakukan dan mengapa dia harus melakukannya. Ketegasan dan kewibawaan lebih menunjukkan kejantanan daripada sekedar otot laksana baja.

Saya sering merasa tidak mampu mengontrol diri. Laki-laki bijak nan tegas, dalam benak saya, adalah kompas yang menunjukkan arah saat kamu tersesat, menjadi pelita di saat kamu terjebak dalam gelap. Dia adalah tempat di mana kamu bisa bersandar tanpa merasa takut, berpegang pada tangannya tanpa khawatir akan hilang arah. Dia adalah orang yang mengetahui jalan yang benar dan mengajakmu mengikutinya.

Dia adalah laki-laki idaman saya.

Tapi Tuhan sepertinya belum memberikan apa yang saya inginkan.

Sekitar dua tahun ini saya bersama seorang laki-laki. Dia laki-laki yang manis, baik hati, dan sangat mencintai saya. Meskipun, dia sama sekali bukan laki-laki idaman saya.

Dia tidak terlahir sebagai tipe pemimpin. Plin-plan, mudah bingung, dan mudah terpengaruh. Dia polos, easy going, dan tidak suka memikirkan hal-hal rumit. Jangankan menjawabnya, pertanyaan2 yang kerap muncul di benak saya mungkin belum pernah muncul di benaknya. Dia juga tidak tegas dan tidak berani mengambil risiko.

Entah mengapa hubungan kami bisa bertahan lama. Saya juga tidak tahu mengapa dulu tertarik padanya dan menerima pengakuan cintanya. Kadang-kadang saya sendiri merasa malu melihatnya. Sering dia bertingkah bodoh, bingung sendiri di saat seharusnya dia berani mengambil keputusan. Saya sangat tidak menyukai sikapnya yang mudah bingung, seperti tidak bisa dijadikan pegangan.

Tapi di balik semua itu, saya tahu dia laki-laki yang sangat tulus. Penuh kasih sayang. Kebaikan dan kelembutan hatinya luar biasa. Dia mampu memaafkan dan menyembuhkan luka tanpa perlu menyimpannya lama-lama. Dia adalah laki-laki yang meski menanggung beban yang sangat berat, mampu memikulnya dengan ketabahan. Kalau saya jadi dia, mungkin saya akan marah-marah dan meratap akan cobaan hidup yang saya terima. Tapi dia mampu untuk selalu tersenyum dan tertawa ceria, tidak mengeluh dan terus berusaha. Kesabarannya adalah kekuatannya.

Dia tidak mau mengecewakan orang yang dia sayangi; ayahnya, ibunya, adik-adiknya. Lebih sering dia mengalah dan berkorban agar tidak mengecewakan orang yang disayanginya. Hampir tidak pernah dia menyakiti orang lain dengan ucapan atau tindakannya. Kalaupun tak sengaja melakukannya, dia akan langsung meminta maaf sebesar-besarnya.

Sifatnya yang penyabar mampu meredam emosi saya yang gampang meledak. Sikapnya yang pengertian mampu melawan keegoisan saya. Kadang saya heran, bagaimana dia bisa tahan menghadapi sifat moody saya yang tidak karuan, perasaan yang labil dan naik turun.

Berkali-kali hubungan kami dilanda pasang surut. Hati saya masih penuh keraguan, apakah benar dia laki-laki yang tepat. Berulang kali saya menjauh karena takut terjebak bersama laki-laki yang tidak saya inginkan. Berulang kali pula dia menarik saya kembali dan meyakinkan saya untuk tetap berada di sisinya.

Saya tidak tahu apakah saya mencintainya. Mungkin ya, mungkin tidak. Tapi saya tahu bahwa saya tidak membencinya. Tidak mungkin bisa membenci laki-laki sebaik dia.

Barangkali benar… Tuhan tidak memberi apa yang kita inginkan, tetapi apa yang kita butuhkan.

-05 September 2011-

Category: Life's Diary

2 thoughts on “Laki-laki Idaman”

  1. Mira says:
    June 4, 2012 at 7:23 am

    cerita, pengalaman sekaligus pelajaran berharga ttg arti sebuah harapan, mimpi, cita2 dan juga misteri Tuhan..
    Like this 🙂

    1. uMy says:
      September 12, 2012 at 9:08 pm

      thanks 🙂

Comments are closed.

    • Business Management
    • Career
    • Competition
    • Family & Friends
    • Featured
    • God and Religion
    • Indonesia
    • Life's Diary
    • Ma Chung University
    • Progressive Believer
    • Random Thoughts
    • Renungan Ramadhan
    • Travel
    • Uncategorized
    • Works
    • June 2025
    • May 2025
    • April 2025
    • May 2024
    • April 2024
    • December 2023
    • November 2023
    • August 2023
    • July 2023
    • June 2023
    • April 2023
    • February 2023
    • January 2023
    • December 2022
    • March 2021
    • August 2020
    • December 2019
    • November 2019
    • September 2019
    • March 2019
    • December 2018
    • October 2018
    • September 2018
    • July 2018
    • May 2018
    • January 2018
    • August 2017
    • April 2016
    • January 2016
    • December 2015
    • November 2015
    • October 2015
    • September 2015
    • August 2015
    • June 2015
    • May 2015
    • April 2015
    • March 2015
    • February 2015
    • January 2015
    • December 2014
    • November 2014
    • September 2014
    • August 2014
    • July 2014
    • June 2014
    • May 2014
    • April 2014
    • March 2014
    • February 2014
    • January 2014
    • December 2013
    • November 2013
    • October 2013
    • September 2013
    • August 2013
    • July 2013
    • June 2013
    • May 2013
    • April 2013
    • January 2013
    • December 2012
    • November 2012
    • October 2012
    • September 2012
    • August 2012
    • July 2012
    • June 2012
    • May 2012
    • April 2012
    • March 2012
    • February 2012
    • January 2012
    • December 2011
    • November 2011
    • October 2011
    • August 2011
    • April 2011
    • February 2011
    • January 2011
    • December 2010
    • November 2010
    • October 2010
    • September 2010
    • August 2010
    • July 2010
    • June 2010
    • April 2010
    • March 2010
    • January 2010
    • October 2009
    • July 2009
    • June 2009
    • May 2009
    • April 2009
    • March 2009
    • February 2009
    • January 2009
    • December 2008
    • November 2008
    • October 2008
    • September 2008
    © 2025 Horizon of Habibah | Powered by Minimalist Blog WordPress Theme