Horizon of Habibah

Where the sky meets the earth

Menu
  • About Me
  • Sample Page
  • Sample Page
  • Sitemap
Menu

Berjalan dengan Dua Roda di Belanda

Posted on February 7, 2012 by umihabibah

“Holland and bicycles go together like bread and jam,” demikian kutipan dalam situs Top 10 Hell, yang memposisikan Belanda sebagai ‘Country of Cyclists’. Ya, Belanda dan sepeda adalah dua hal yang tak bisa dipisahkan. Dari total 16.652.800 penduduk, Belanda memiliki 16.500.000 sepeda. Ini berarti, sekitar 99,1% penduduk Belanda memiliki sepeda! Jumlah yang sangat fantastis…

‘Keramahtamahan’ Belanda terhadap sepeda ini sudah diakui internasional. Dalam daftar 10 besar negara dengan paling banyak sepeda, Belanda selalu menduduki posisi pertama. Bahkan, ‘cycling in the Netherlands’ telah menjadi frase yang popular di kalangan para turis, baik sebagai sarana transportasi maupun rekreasi.

Tampaknya bersepeda di Belanda memang sangat menyenangkan. Ada banyak jalur sepeda yang terorganisir, rambu-rambu yang jelas, dan rute jalan yang lebih memprioritaskan sepeda daripada kendaraan bermotor. Ditambah lagi pemandangan alam dan kota yang menyegarkan, bersepeda di Belanda terasa sangat nyaman. Tak heran jika warga Belanda sangat suka ‘berjalan dengan dua roda’. Di Belanda, sebanyak 27% dari seluruh perjalanan dan 25% dari seluruh perjalanan kerja dilakukan dengan sepeda. Setiap hari seorang warga Belanda rata-rata bisa bersepeda sejauh 2,5 km. Maka layaklah jika Amsterdam, ibukota Belanda, telah dijuluki sebagai ‘ibukota sepeda di dunia’.

Sejarah ‘persepedaan’ di Belanda dimulai pada 1868, ketika Mr. J.T. Schotte of Amsterdam mengimpor sepeda buatan orang Prancis bernama Michaux. Awalnya, kegiatan bersepeda dianggap sebagai hobi orang-orang kaya kelas atas. Namun pada 1896, dengan slogan “Everybody on the bicycle” penggunaan sepeda di Belanda meluas menjadi ‘kendaraan rakyat’.

Sepeda paling terkenal di Belanda adalah buatan Royal Dutch Gazelle, perusahaan sepeda terbesar di negeri ini. Gazelle didirikan pada 1892 dan setiap tahunnya dapat memproduksi 300.000 sepeda. Tak dinyana, sepeda merk Gazelle ini ternyata juga diekspor ke pasar Indonesia. Warga pribumi biasa mengenalnya sebagai sepeda onthel Belanda, sepeda unta, atau sepeda kebo. Lucu sekali, kan?

Uniknya, tidak ada yang dapat memastikan mengapa warga Belanda sangat gemar bersepeda. Bisa jadi, faktor geografis menjadi pemicunya. Belanda adalah negara mungil yang relatif datar, sehingga sangat mudah dilalui sepeda. Jarak antarkota juga relatif dekat sehingga cepat dicapai dengan sepeda. Asal tahu saja, mayoritas anak-anak dan remaja terbiasa bersepeda ke sekolah. Mungkin kegemaran inilah yang terus terbawa sampai mereka tumbuh dewasa.

Uniknya lagi, posisi Belanda dalam 10 Besar Negara Paling Banyak Sepeda ini dipengaruhi pula oleh posisi Belanda di 10 Besar kategori yang lain. Belanda ternyata tercatat sebagai peringkat ke-2 dunia negara yang paling banyak mengeluarkan perjanjian perlindungan lingkungan. Akademisi Belanda pun menaruh perhatian besar dalam penelitian mengenai lingkungan. Menurut Thomson Scientific’s Essential Science Indicators, Belanda menempati peringkat ke-6 negara yang paling banyak melakukan riset di bidang lingkungan/ekologi.

Fakta tersebut mencerminkan tingginya tingkat kepedulian pemerintah dan warga Belanda. Faktor inilah yang tampaknya mempengaruhi kebiasaan bersepeda di Belanda. Ya, sepeda memang sarana transportasi tanpa polusi yang ramah lingkungan. Yuk, bersepeda di Belanda!

*Dibuat dalam rangka mengikuti “KompetiBlog 2011” bertema Belanda yang diadakan NESO Indonesia*

http://kompetiblog2011.studidibelanda.com/news/2011/05/04/345/berjalan_dengan_dua_roda_di_belanda.html

Category: Competition

1 thought on “Berjalan dengan Dua Roda di Belanda”

  1. Pingback: #472 Break The Limit, Being Futuristic A la Belanda | KOMPETIBLOG 2013

Comments are closed.

    • Business Management
    • Career
    • Competition
    • Family & Friends
    • Featured
    • God and Religion
    • Indonesia
    • Life's Diary
    • Ma Chung University
    • Progressive Believer
    • Random Thoughts
    • Renungan Ramadhan
    • Travel
    • Uncategorized
    • Works
    • June 2025
    • May 2025
    • April 2025
    • May 2024
    • April 2024
    • December 2023
    • November 2023
    • August 2023
    • July 2023
    • June 2023
    • April 2023
    • February 2023
    • January 2023
    • December 2022
    • March 2021
    • August 2020
    • December 2019
    • November 2019
    • September 2019
    • March 2019
    • December 2018
    • October 2018
    • September 2018
    • July 2018
    • May 2018
    • January 2018
    • August 2017
    • April 2016
    • January 2016
    • December 2015
    • November 2015
    • October 2015
    • September 2015
    • August 2015
    • June 2015
    • May 2015
    • April 2015
    • March 2015
    • February 2015
    • January 2015
    • December 2014
    • November 2014
    • September 2014
    • August 2014
    • July 2014
    • June 2014
    • May 2014
    • April 2014
    • March 2014
    • February 2014
    • January 2014
    • December 2013
    • November 2013
    • October 2013
    • September 2013
    • August 2013
    • July 2013
    • June 2013
    • May 2013
    • April 2013
    • January 2013
    • December 2012
    • November 2012
    • October 2012
    • September 2012
    • August 2012
    • July 2012
    • June 2012
    • May 2012
    • April 2012
    • March 2012
    • February 2012
    • January 2012
    • December 2011
    • November 2011
    • October 2011
    • August 2011
    • April 2011
    • February 2011
    • January 2011
    • December 2010
    • November 2010
    • October 2010
    • September 2010
    • August 2010
    • July 2010
    • June 2010
    • April 2010
    • March 2010
    • January 2010
    • October 2009
    • July 2009
    • June 2009
    • May 2009
    • April 2009
    • March 2009
    • February 2009
    • January 2009
    • December 2008
    • November 2008
    • October 2008
    • September 2008
    © 2025 Horizon of Habibah | Powered by Minimalist Blog WordPress Theme