Horizon of Habibah

Where the sky meets the earth

Menu
  • About Me
  • Sample Page
  • Sample Page
  • Sitemap
Menu

Sekardus Kenangan

Posted on June 29, 2013 by umihabibah

“Tulisan ini untuk ikut kompetisi @_PlotPoint: buku Catatan si Anak Magang Film “Cinta Dalam Kardus” yang tayang di bioskop mulai 13 Juni 2013.”

Sekardus kenangan

Kardus barangkali adalah salah satu tempat ternyaman di dunia. Saat meringkuk di dalam sana kamu bisa merasa hangat, merasa terlindungi, dan merasa aman dalam duniamu sendiri. Sekali saja seumur hidupmu, setidaknya di masa kecilmu, saat melihat sebuah kardus raksasa, kamu pasti pernah mencoba masuk ke dalamnya kan?

Jadi jangan salahkan aku kalau kuletakkan semua pemberianmu di dalam kardus. Karena sudah sepantasnya semua itu berada di sana. Di tempat ternyaman, di sudut yang tak terlihat, tidak pernah tercecer dan tidak pernah terbuang. Begitu pun kenangan-kenangan tentang  kamu, dan perasaan-perasaanku untuk kamu, semuanya sudah kutata rapi dan kumasukkan ke dalam kardus. Kuletakkan di suatu sudut di dalam hati — tidak terlihat tapi selalu ada di sana. Di situlah aku menyimpanmu, di situlah tempat paling spesial yang bisa kuberikan untukmu.

Kamu perlu tahu, bahwa kamu terlalu berharga untuk dibuang begitu saja. Kamu perlu tahu, bahwa selama hampir empat tahun kita bersama, kamu sudah mengubahku menjadi seseorang yang berbeda. Jejakmu selamanya ada padaku, membuangmu sama artinya seperti membuang bagian dari diriku. Kamu dan aku adalah kepompong bagi satu sama lain, dan kita berdua telah berubah dari ulat buruk rupa menjadi kupu-kupu yang cantik dan bebas. Seberharga itulah dirimu bagiku.

Jadi jangan salahkan aku kalau kuletakkan semua pemberianmu di dalam kardus. Karena sudah sepantasnya semua itu berada di sana. Betapapun megahnya sebuah rumah, akan selalu ada tempat di mana kardus-kardus itu disimpan. Karena kardus dan semua benda di dalamnya itu adalah sejarah. Dan orang bijak selalu bilang, jangan sekali-kali melupakan sejarah. Itulah mengapa kardus-kardus itu ada di sana, untuk mengingatkanmu agar tidak terperosok dalam lubang yang sama.

Jadi sekali lagi, jangan salahkan aku jika kuletakkan semua pemberianmu di dalam kardus. Sudah sepantasnya mereka ada di sana. Tidak pernah dibuang, tapi juga tak lagi digunakan. Aku tidak akan membuka kardus itu. Karena aku punya alasan kuat kenapa semua itu harus kuletakkan di dalam kardus, tidak lagi dipajang dan tidak lagi dipergunakan. Bukan, bukan karena sudah rusak ataupun usang, tapi semata karena aku merasa tidak lagi cocok menggunakannya.

Kamu dan aku sudah seperti sahabat karib, bercanda dan bercinta tanpa sedikitpun prasangka. Tapi kita tahu, dalam beberapa hal kita memandang  sesuatu secara berbeda. Dan kita tahu itu sebenarnya hal yang sangat penting, tapi selalu berusaha mengabaikannya — karena kita sudah terlalu merasa nyaman satu sama lain. Kita tahu sama tahu bahwa ini adalah bom waktu, yang pasti akan meledak suatu saat nanti, entah sepuluh atau dua puluh tahun lagi. Jadi sebelum ledakannya menghancurkan banyak orang, lebih baik kita gunting saja sumbu peledak ini sekarang. Memang kita berdua akan merasa sakit, tapi kita tahu ini akan jauh lebih baik daripada nanti orang lain yang terkena ledakannya.

Jadi sekarang kamu tahu kenapa aku meletakkanmu di dalam kardus. Kamu adalah bagian dari masa lalu, tapi kamu menjadikanku seperti sekarang, yang membuatku lebih siap menghadapi masa depan. Terimakasih untukmu, dan semoga masing-masing dari kita hidup berbahagia selamanya… =)

Category: Competition

1 thought on “Sekardus Kenangan”

  1. ervina_ang says:
    July 1, 2013 at 1:14 pm

    its a nice one.. 🙂

Comments are closed.

    • Business Management
    • Career
    • Competition
    • Family & Friends
    • Featured
    • God and Religion
    • Indonesia
    • Life's Diary
    • Ma Chung University
    • Progressive Believer
    • Random Thoughts
    • Renungan Ramadhan
    • Travel
    • Uncategorized
    • Works
    • June 2025
    • May 2025
    • April 2025
    • May 2024
    • April 2024
    • December 2023
    • November 2023
    • August 2023
    • July 2023
    • June 2023
    • April 2023
    • February 2023
    • January 2023
    • December 2022
    • March 2021
    • August 2020
    • December 2019
    • November 2019
    • September 2019
    • March 2019
    • December 2018
    • October 2018
    • September 2018
    • July 2018
    • May 2018
    • January 2018
    • August 2017
    • April 2016
    • January 2016
    • December 2015
    • November 2015
    • October 2015
    • September 2015
    • August 2015
    • June 2015
    • May 2015
    • April 2015
    • March 2015
    • February 2015
    • January 2015
    • December 2014
    • November 2014
    • September 2014
    • August 2014
    • July 2014
    • June 2014
    • May 2014
    • April 2014
    • March 2014
    • February 2014
    • January 2014
    • December 2013
    • November 2013
    • October 2013
    • September 2013
    • August 2013
    • July 2013
    • June 2013
    • May 2013
    • April 2013
    • January 2013
    • December 2012
    • November 2012
    • October 2012
    • September 2012
    • August 2012
    • July 2012
    • June 2012
    • May 2012
    • April 2012
    • March 2012
    • February 2012
    • January 2012
    • December 2011
    • November 2011
    • October 2011
    • August 2011
    • April 2011
    • February 2011
    • January 2011
    • December 2010
    • November 2010
    • October 2010
    • September 2010
    • August 2010
    • July 2010
    • June 2010
    • April 2010
    • March 2010
    • January 2010
    • October 2009
    • July 2009
    • June 2009
    • May 2009
    • April 2009
    • March 2009
    • February 2009
    • January 2009
    • December 2008
    • November 2008
    • October 2008
    • September 2008
    © 2025 Horizon of Habibah | Powered by Minimalist Blog WordPress Theme