Apakah kalian tahu kalau di Surabaya ada daerah yang bernama Tandes, Balongsari, Manukan, dan Benowo? Apa kalian tahu di mana letak daerah2 ini? Pasti jarang denger kan ya. Secara daerah2 ini letaknya paling terpencil di ujung barat Surabaya. Terkucilkan gitu deh pokoknya.
Tandes dan Benowo adalah nama dua kecamatan di ujung barat-utara Surabaya. Kelurahan2 yang termasuk di sini antara lain Balongsari, Manukan, Wilangon, dll. Kalau dengar nama2 ini pasti yang kebayang bagi orang Surabaya adalah letaknya yang “mencil” dan “mucuk”. Emang iya sih. Saking mucuknya daerah ini kayak punya kehidupan dan ciri khasnya sendiri gitu lho. Coba aja lewat jalan raya Benowo di siang bolong, hawanya kayak ‘suwung’ gitu, kayak udah bukan di Surabaya lagi. Apalagi daerah ini dulunya adalah rawa-rawa dan tambak2, sekarang pun masih banyak dijumpai. Jalan raya setelah Benowo adalah jalan yang ‘menyeramkan’ kata orang2, soalnya melewati hutan dan rawa yang sepi.

Eh tapi jangan salah ya, daerah ini menjadi urat nadi perekonomian Surabaya lho. Berdempetan dengan Gresik, mereka menjadi daerah industri di mana banyak terdapat pabrik dan pergudangan. Kalau lewat jalan2 daerah sini (Sukomanunggal, Tanjungsari, Margomulyo, dll) siap2 aja kuat mental ya, soalnya bakalan banyak ketemu truk trailer yang guedeee luar biasa. Kalau mau cepat nyampek, naik sepeda motor di sini kudu berani gesit menyalip truk-truk dan kontainer raksasa itu, sliwar-sliwer di antara celah roda dan besi, benar2 uji nyali yang menegangkan…!
Karena dasarnya adalah daerah industri, sebetulnya daerah ini kurang bagus untuk jadi pemukiman. Jalanannya padat dan berbahaya, udara panas penuh polusi, air PDAM sering mati, kurang higienis, dll. Yaa…kecuali kamu tinggal di daerah elite-nya, seperti perumahan Darmo dan Citraland. Kalau di wilayah elite ini bahkan sudah ada “kota modern baru” dengan ikon mall dan apartemen mewah Pakuwon Trade Center (PTC). Ya di sinilah denyut “metropolis” baru terasa, jadi gak terkesan mencil2 banget gitu. Tempat nongkrong, shopping centre, bioskop dan semua kebutuhan “orang kota” tersedia di sini. Mungkin harus berterimakasih ya sama Pak Ciputra sang jenius properti yang sudah membangun kota modern di ujung Surabaya ini 😛

Nah kalau kamu kebetulan mau mengunjungi daerah Tandes atau Benowo, nih ada tips gimana caranya bisa sampai ke pucuk Surabaya ini dengan selamat. Ini cara “ransel” ya, kalo cara “koper” mah tinggal nyetir mobil sendiri pegang GPS udah nyampe deh 😀
1. Via terminal Bungurasih/Purabaya. Dari sini kamu langsung naik bus kota Damri jurusan Wilangon (kodenya P8). Tempatnya biasanya paling ujung jadi begitu datang langsung kelihatan. Ingat, bisnya Patas ber-AC lho ya. Kalau naik bis ini kita lewat tol jadi cepat sampai. Soalnya ada bis kota lain yang jurusan Wilangon juga tapi bukan Patas AC dan gak lewat tol, jadi muter2 gak sampek2. Tarif bis Patas cuma Rp 7.000 nyampe sekitar 30 menit, kalau bis biasa Rp 5.000 nyampe satu jam lebih belum macetnya, Â jadi mending Patas aja lah.
Nah bis Patas jurusan Wilangon ini cuma berhenti di 2 tempat, yaitu ACT Margomulyo dan terminal Tambak Oso Wilangon. Kalau kamu mau ke daerah Tandes, Margomulyo, Balongsari, Manukan, Benowo berhentilah di ACT. Jadi kamu turun di depan pabrik pakan ternak ACT (sekarang Japfa Comfeed) terus nyegat angkot dari situ. Angkotnya macam2, ada Z (merah) ke Benowo, ada LMJ (abu2) dan MLK (biru tua) ke Balongsari-Manukan, dll. Tarif angkot tergantung jauh-dekat sih, standarnya  Rp 3ribu-4ribu.
2. Via terminal Tambak Oso Wilangon. Cara ini belum pernah saya coba sih. Ini terminal Surabaya perbatasan Gresik.  Kalau dari terminal Arjosari (Malang), umumnya bis ke Surabaya adalah bis ke terminal Bungurasih. Sebetulnya ada lagi bis ke Surabaya yaitu ke terminal Tambak Oso Wilangon. Bisnya jarang sih, dan konon  cuma berangkat setiap jam 5 sore. Letaknya di mana, tanyakan saja ke petugas terminalnya ya. Kalau dari terminal Wilangon mau ke Tandes-Benowo ya lebih dekat pastinya, tinggal naik angkot aja gak perlu oper bis kota dulu.
3. Via stasiun Tandes. Stasiun kecil ini dilewati kereta jalur utara (via stasiun Pasar Turi) jadi kalau kereta jalur selatan seperti Malang, Kediri dll (via stasiun Wonokromo-Gubeng-Semut) gak lewat sini ya.
Nah demikian sekilas info mengenai Surabaya Barat. Kalau main ke sini jangan lupa mampir ke kos dan tempat kerja saya ya! 😉
wah..saya domisili di surabaya barat lho ^__^
lakarsantri 😀
PTC tu deket bgt ma tempat tinggalku.
wah iyaa..kita sejenis nih sama2 nongkrong di PTC..mall paling “terjangkau” :p
mbak umi tinggal di daerah mana? ada twitter gak?
Mbak, bagi info dong. Saya ingin ke SBY naik tut…tut…dari jkt….hehehe. Nanti mau sewa apart Puncak bukit golf. Enaknya sy turun stasiun mana ya? Lalu dari stasiun itu sambung transportasi apa lagi? Makasih.
kalo dari ACT ke Margomulyo naik angkot apa ya? aku mau kesana tp ga tau jalan. makasi
ACT itu udah di jalan margomulyo mba…
mbak.. kalo kalo dr bngurasih mau ke jl. margomulyo ckup turun d ACT ya ? brati itu uda deretan jalan margomulyo yaa ?
yup dek betul
Mba..
Mohon infonya kalau dr bungurasih mau ke sukomanunggal naik apa ya?
Trims
minta petunjuk kalo mau ke kantor konsulat amerika di citra land kalo dari malang, naik kereta api tujuan stasiun mana ya ? makasih
mbak mau tanya kalo dari malang mau ke kawasan citra land, turun stasiun mana yang paling mudah menjangkau kantor konsulat amerika? makasih
Mbak kalo dari Act(japfa comfeed) ke PT.Bumi menara internusa tu naik angkot apa ya? Emmm tarif berapa ya
ACT itu yang di kupang dkat flyover itu ya?
Kalo mau ke pakuwon turun mana berarti??
Mau tanya kalo dari terminal wilangon mau ke citraland itu naik angkot apa yaa
Thank u…info nya membantu sekali buat saya soalnya mau ke rumah pak dhe di benowo. Makasih banyak uni …xoxo :-*
sama2 olivia 🙂
Mau tanya saya posisi di banyu urip terus kalau mau ke spazio itu naik lyn apa ya?
Maaf mau Tanya, kalau kita menginap di pakuwon mau ke Gelora Bung Tomo naik apa ya yang cepat dan murmer, he,,
Mau tanya kalau dari jakarta mau ke perumahan citra land surabaya, kalau via kereta api dr jakarta, gmana caranya y, trims tolong jawabannya