Horizon of Habibah

Where the sky meets the earth

Menu
  • About Me
  • Sample Page
  • Sample Page
  • Sitemap
Menu

Floating with “Float” Music

Posted on January 12, 2014 by umihabibah

“Float”, sebuah nama grup musik yang simpel tapi bermakna. Nama yang pas banget, sangat mewakili musik mereka yang bikin kita serasa “mengambang” saat mendengarnya. Grup musik ini ternyata sudah berdiri sejak 2004 di Jakarta, tapi ajaibnya saya baru tahu beberapa hari yang lalu gara2 mention-an seorang teman di Twitter. Jadi berasa “duuuhhh ke mana aja selama ini…?”

Pernah lihat film “3 Hari untuk Selamanya”? Nah mereka itu yang ngisi soundtrack film garapan Riri Riza dan dibintangi Nicholas Saputra tsb. Padahal film itu dirilis 2007 loh…saya sendiri belum pernah nonton…telaaattt banget deh baru tau sekarang~~

Yang jelas Float ini memang sempat vakum, dan mereka baru kelihatan eksis lagi setelah mengadakan even “Float2Nature” di dataran tinggi Dieng tahun 2012. Ini konsep pertunjukan yang keren banget sik, gabungan antara musik, perjalanan, dan alam. Jadi mereka manggung di alam terbuka gitu. Yah mirip2 even Jazz Bromo gitu kali yak. Sayang seribu sayang, even “Float2Nature” 2013 baru aja selesai 2-3 November kemarin di Sukabumi. Ketinggalan yaa =(( Even ini ternyata juga diliput sama MalesBanget.Com. Masih lama sih waktunya sebelum “Float2Nature” 2014, dan moga2 aja mereka mau ngadain di Jawa Timur…Ranu Kumbolo mungkin? *ngarep*

“Otak” dari Float ini adalah Hotma Roni Simamora alias Meng, sang penulis lagu, vokalis, dan gitaris. Bang Meng ini jago banget meracik musik yang unik dengan lirik yang menggigit *grauk*. Lagu2 Float ada yang bahasa Inggris dan Indonesia, tapi entah kenapa lagu yang bahasa Indonesia terasa lebih spesial. Ketika lagu2 Indonesia sekarang terkesan gombal, absurd, pakai kata2 cengeng atau slang nyeleneh yang merusak bahasa, Float serasa mengembalikan bahasa Indonesia pada posisinya yang terhormat. Seperti cara Ebiet G Ade meramu lirik2nya yang everlasting, pun demikian bahasa lirik Float. Puitis tanpa terkesan gombal. Getas, bernas, dan entah kenapa terasa lebih “kena” di hati *eilaahhh* Ini suatu kemajuan bagi kita yang sekarang lebih sering dibombardir kata2 indah dalam bahasa Inggris sampai lupa kalau bahasa ibu kita ini aslinya juga indah loh.

Float members (ki-ka): Meng, Raymond, Bontel
Float members (ki-ka): Meng, Raymond, Bontel

Dari segi musik, mereka mendeskripsikannya sebagai “folk rock”. Saya sih gak begitu ‘ngeh’ sama berbagai jenis aliran musik ya…pokoknya enak aja didenger gitu :3 Tapi emang “ramuan musik” mereka kaya rasa banget, bermacam2 bahan mereka masukin dan dimasak dengan luar biasa, bikin siapapun yang mencicipi musiknya jadi ketagihan pingin dengar lagi 😀 Komposisi utamanya tetaplah gitar akustik, tapi di beberapa lagu mereka masukkan berbagai jenis unsur musik sehingga kadang terasa agak “reggae”, “walts”, “jazz” yah macem2 lah pokoknya.

Gimana, udah penasaran kan sama grup musik yang satu ini? Yuk ah langsung aja dengerin karya2 orisinil mereka di sini. Kalau mau denger karya2 yang ditampilin di “Float2Nature” silakan cusss ke sini. Stay update juga dan follow mereka di @floatproject dan @float2nature *berasa ngiklan banget nih* 😛

FYI ini lagu2 Float favorit saya:

1) “3 Hari untuk Selamanya”, lagu ini ternyata punya versi awal berjudul “Biasa”. Musiknya “ngundang” banget dan gak bosen2nya dengerin. Racikan kata2 dalam liriknya hampir seperti puisi, membuat cerita tentang jatuh cinta terasa “nyeeesss” di hati…

Lewat sudah
Tiga hari ‘tuk s’lamanya
Dan kekallah
Detik-detik di dalamnya
Tumbuh sejuta rasa di hati yang dulu diingkari
“Mungkinkah cinta itu disana?” dua hati mereka

Kalau di lagu “Biasa”, liriknya jadi kayak gini:

Janji-janji
Terucap tanpa sadari
Kata hati
Tiada didengarkan lagi
Waktu berlalu, harap pun jadi hasrat ‘tuk memiliki
Cinta jelita masih di mata, belum turun ke hati

Lagu dengan notasi yang persis sama, beda lirik jadi beda cerita, tapi sama bagusnya 🙂

2) “Sementara”, kalau disimak2 sebetulnya ini tergolong “lagu galau”, tapi cerita patah hati ini berhasil dikemas dalam lirik yang PAS banget, emosional tanpa terkesan cengeng. Lagu yang terasa personal dan mendamaikan =))

Sementara… teduhlah, hatiku
Tidak lagi jauh
Belum saatnya kau jatuh
Sementara… ingat lagi mimpi
Juga janji-janji
Jangan kau ingkari lagi

Percayalah, hati
Lebih dari ini pernah kita lalui
Jangan henti disini

Nikmatilah lara

Untuk sementara saja

3) “Pulang”, satu lagi lagu yang teduh, dengan petikan gitar yang adem… bikin suasana mengharu biru dan jadi pengin “pulang” beneran 😛

Dan lalu…
Rasa itu tak mungkin lagi kini
Tersimpan di hati
Bawa aku pulang, rindu!
Bersamamu!

Dan lalu…
Air mata tak mungkin lagi kini
Bicara tentang rasa
Bawa aku pulang, rindu!
Segera!

Jelajahi waktu
Ke tempat berteduh hati kala biru

4) “Too Much This Way”, musiknya unik, ada bau2 reggae atau ska gitu dengan latar saxophone yang kental. Liriknya tentang cinta apa adanya yang sweet banget lah pokoknya 😀

No star-gazing late at night
And no candle light
No French-speaking, no moonlight
It just came out right

No wondering words to say
And no music play
It’s just simply found today
Love’s too much this way

It takes no moon, it takes no sunshine
And neither June with the bluest skies
She wore no perfume, I brought no wine

My love is hers, her love is mine

5) “Surrender”, ini intro-nya sedeeeppp bangettt… Petikan gitarnya wow banget, dan di tengah2 ada kayak bau2 musik latin gitu. Emang di liriknya juga ada proverb Italia sik. Lagu ini jadi lagu temanya serial TV Hongkong “Heroes” session 2 loh 😉

To the future we surrender
Life’s to live and love’s to love
To the future we surrender
Life’s to live and love’s to love

6) “Waltz Musim Pelangi”, lagu unik berirama waltz yang memanjakan telinga…pernah dirilis dalam album kompilasi “Songs Inspired by Laskar Pelangi”.

Dahanku tampak dari jauh
dan sepuluh rupa pemuja
menanti pelangi meski dunia
tak lagi terpana

Dan tiap-tiap pandang tertuju
pada gerimis yang dirindu
Akankah kali ini bersamanya lagi
pelukis langitku?

7) “No-Dream Land” Musiknya kayak opera2 gitu, liriknya makjleb banget, nyindir pekerja kantoran yang terjebak dalam rutinitas dan gak berani merealisasikan mimpi sesungguhnya hahaha *jleb*

Running down the corridor in such fancy suit
To catch another 9 to 5
Hiding all your true desires and keep all of them mute
Seems the only way to survive
The never ending story of this no-dream land
Is on the morning headline all this time
Our hesitation is our every day’s game
Is this the land that God’s condemned?

Masih banyak lagi lagu2 jagoan Float lainnya: “I.H.I.” (Indah Hari Itu), “Stupido Ritmo”, “Ke Sana”, “Tiap Senja”, dll. Kalau mau lihat semua lirik lengkap lagu2 Float silakan ke sini. Selamat menikmati musik Indonesia 😀

Bersepeda kau kubonceng di depan
Kubilang jok b’lakangnya lenyap semalam
‘Ntah apa memang perlu
semua siasat itu

Kucuri hirup wangi rambut barumu
Makin cepat kukayuh pedal s’pedaku
Tawamu berhamburan
Raguku pudar
Yakin kupastikan
harapanku berkembang

Terang saja langitku
masih sempat c’rah biru
meski musim kian tak menentu
Indah hari itu

(Float, Indah Hari Itu)

Category: Life's Diary

5 thoughts on “Floating with “Float” Music”

  1. Hanggar PS says:
    January 13, 2014 at 1:15 am

    keren yah lo bisa manggung di alam

    1. misiyu says:
      January 13, 2014 at 1:42 am

      iya kereeennn…makanya ngebet nih pengin nonton yang 2014 😀

  2. alisnaik says:
    February 16, 2014 at 12:01 pm

    kalau suka lagu2nya Float, mungkin suka juga sama lagu2 dari Banda Neira (ada di soundcloud), dan Payung Teduh.
    Mungkin aja belum tau. hehe.

    style lagunya mereka2 menurutku senada. bikin suasana tentram

    1. misiyu says:
      March 19, 2014 at 11:19 pm

      iya rul itu 3 band emang kemarin manggung bareng di Float2Nature 2013. kapan hari juga lihat Payung Teduh main live di Sutos. bandaneira sudah dengar juga beberapa. tapi somehow musik Float terasa lebih “rich” gitu 🙂

  3. Pingback: (Live on Stage) Finally Floating with Float! | Horizon of Habibah

Comments are closed.

    • Business Management
    • Career
    • Competition
    • Family & Friends
    • Featured
    • God and Religion
    • Indonesia
    • Life's Diary
    • Ma Chung University
    • Progressive Believer
    • Random Thoughts
    • Renungan Ramadhan
    • Travel
    • Uncategorized
    • Works
    • June 2025
    • May 2025
    • April 2025
    • May 2024
    • April 2024
    • December 2023
    • November 2023
    • August 2023
    • July 2023
    • June 2023
    • April 2023
    • February 2023
    • January 2023
    • December 2022
    • March 2021
    • August 2020
    • December 2019
    • November 2019
    • September 2019
    • March 2019
    • December 2018
    • October 2018
    • September 2018
    • July 2018
    • May 2018
    • January 2018
    • August 2017
    • April 2016
    • January 2016
    • December 2015
    • November 2015
    • October 2015
    • September 2015
    • August 2015
    • June 2015
    • May 2015
    • April 2015
    • March 2015
    • February 2015
    • January 2015
    • December 2014
    • November 2014
    • September 2014
    • August 2014
    • July 2014
    • June 2014
    • May 2014
    • April 2014
    • March 2014
    • February 2014
    • January 2014
    • December 2013
    • November 2013
    • October 2013
    • September 2013
    • August 2013
    • July 2013
    • June 2013
    • May 2013
    • April 2013
    • January 2013
    • December 2012
    • November 2012
    • October 2012
    • September 2012
    • August 2012
    • July 2012
    • June 2012
    • May 2012
    • April 2012
    • March 2012
    • February 2012
    • January 2012
    • December 2011
    • November 2011
    • October 2011
    • August 2011
    • April 2011
    • February 2011
    • January 2011
    • December 2010
    • November 2010
    • October 2010
    • September 2010
    • August 2010
    • July 2010
    • June 2010
    • April 2010
    • March 2010
    • January 2010
    • October 2009
    • July 2009
    • June 2009
    • May 2009
    • April 2009
    • March 2009
    • February 2009
    • January 2009
    • December 2008
    • November 2008
    • October 2008
    • September 2008
    © 2025 Horizon of Habibah | Powered by Minimalist Blog WordPress Theme