Hai, namaku Rayhan. Umurku 4 tahun. Aku akan menceritakanmu sebuah petulangan rasa yang kumulai sejak 49 bulan lalu… Saat aku mengecap rasa pertama dalam hidupku: manisnya air susu Ibu 🙂 Rasa itu menjadi yang pertama dan satu-satunya hingga enam bulan pertama kehidupanku. Sampai suatu ketika, ibuku tiba-tiba menyuguhiku dengan sesuatu di dalam “mangkuk”–atau begitulah mereka menyebutnya–dan memasukkannya ke mulutku menggunakan “sendok” (!) Tidaaakkk! Apa ini? Aku mau air susu langsung dari Ibu! Kenapa harus ada mangkuk, sendok, dan benda bertekstur aneh yang masuk ke dalam mulutku? Tidak bisakah aku minum ASI saja selamanya…?!
Hari berikutnya Ibu terus berusaha mendorong sesuatu (yang mereka sebut “makanan”) itu ke dalam mulutku. Rasanya aneh… Tidak “manis” seperti ASI, ada rasa lain yang agak nyelekit… Mereka menyebutnya “asin”. Dan makanan itu bernama “bubur”. Entahlah…tapi aku tidak terlalu menyukainya. Tidak ada manis-manisnya. Aku hanya ingin air susu ibuku. Tapi sepertinya Ibu semakin sibuk, kulihat ia jarang memompa susu lagi dan hanya sedikit saja yang didapat. Hingga suatu hari… aku merasakan sesuatu yang baru dalam botol minumku. Ini susu, tapi berbeda dengan ASI ibuku. Rasanya sangat, sangat manis. Aku suka!!! Suka sekali!!!
Baru aku tahu nama minuman itu ternyata “sufor” alias “susu formula”. Sampai bertahun-tahun berikutnya, bahkan hingga saat ini, aku masih minum sufor. Walaupun sekarang sudah berkurang drastis… aku hanya minum saat mau tidur dan bangun tidur, itupun harus di dot. Ibu dan ayahku sudah berulang kali mencoba menghentikan kebiasaanku ini, tapi bagiku sulit sekali berpisah dengan dot dan sufor. Entahlah, aku merasakan sensasi kenyamanan tersendiri saat “ngedot”… Tanpa dot jujur aku tidak bisa tidur…
Hingga usia 2 tahunan, aku sulit sekali menerima makanan selain sufor. Tapi aku suka minuman… Apalagi susu dan minuman manis. Aku suka susu UHT, teh manis, bahkan kopi susu kekinian. Aku masih sulit menerima rasa “asin” dan “gurih” kecuali…kerupuk! Yaa, kerupuk bagiku sangat menarik. Aku suka sensasi renyah crunchy saat mengunyahnya. Keripik juga aku suka… Pokoknya yang crispy dan gurih aku bisa memakannya. Makanan lain yang aku suka sekali adalah telur. Apalagi telur ayam kampung setengah matang yang dikocok dengan garam dan bumbu rahasia…Ayahku sering membuatkannya untukku. Sekali lahap aku bisa makan hingga 3 butir telur loh!
Masa-masa ini cukup menantang bagi ibu dan ayahku karena aku sering mogok makan alias GTM (Gerakan Tutup Mulut). Aku sampai dikenal di kalangan keluarga besar sebagai balita gimbul tapi susah makan :’D Aku moody dan picky soal rasa. Kadang aku mau makan A, tapi besoknya udah gak mau lagi. Cepat bosan dengan makanan yang itu2 saja…Jadi harus selalu bervariasi. Aku gak terlalu suka makan nasi. Kalau makan nasi cuma mau lauk kecap dan kerupuk / pilus. Kata Ibu kayak makanan orang susah…wkwkwk tapi yaa gimana yang penting aku suka.
Untungnya, setelah ulang tahun ke-3, sepertinya lidahku mulai penasaran dengan makanan2 lain. Untungnya lagi, ibu dan ayahku senang menjelalah berbagai macam kafe dan restoran, jadi aku bisa mengenal berbagai macam rasa. Ibu bilang standar makananku tinggi. Jadi kalau ada resto yang makanannya aku suka, berarti memang resto lezat dan berkualitas. Nenekku bilang aku “balita mahal” karena makanannya di resto / gofood terus… :)) Tapi itu bukan salahku, salah orangtuaku yang jarang masak sendiri dan lebih sering makan/jajan di luar wkwkwk jadi aku ikut2an deh :))
Nah sekarang aku punya makanan favorit yaitu…ramen! Yaa…ramen, udon, dan segala jenis mie lainnya… Aku suka karena teksturnya kenyal dan mudah dimakan. Rasa “umami” kuah ramen itu bikin ketagihan. Selain ramen aku juga suka kulit ayam crispy. Kadang pakai nasi, tapi lebih sering enggaknya sih. Kalau buah aku suka yang manis, kenyal dan berair… Contohnya kelengkeng, matoa, rambutan… Aku juga punya kue favorit yaitu…cream puff. Apalagi yang ada gambar kakek2 berjenggot…apa tuh namanya, Beard Papa? Waduh kalau Ibu pulang dari luar kota aku suka sekali dibawakan itu. Tapi kata Ibu harganya mahal bangettt wkwkwk jadi Ibu kadang belikan kue sus, mirip2 juga rasanya 😀
Nah sekarang usiaku sudah 4 tahun. Alhamdulillah selera makanku berkembang pesat. Dulu aku tidak suka sayur, sekarang aku mulai suka…apalagi kalau dibikin capcay sama ibuku. Ada wortel, brokoli, jagung, sosis, telur puyuh…hmm enak sekali! Iya, capcay itu masakan Ibu favoritku. Beberapa kali Ibu memasak buatku tapi kadang aku tidak cocok dengan rasanya WKWKWK jadi gak mau makan padahal Ibu sudah susah2 masak hehe maaf yaa Bu :’)
Tapi tau enggak, buatku yang penting itu bukan soal makan masakan Ibu…tetapi makan bersama Ibu… Aku suka kalau kita makan bersama di depan TV sambil menonton kartun favoritku… Makanya kadang aku minta disuapin Ibu walaupun aku bisa makan sendiri. Makanya kadang aku mengganggu Ibu yang sedang asik makan sendiri sambil menonton Netflix… Karena aku ingin makan sambil mengobrol bersama Ibu… Aku suka sekali makan bersama Ibu dan Ayah 🙂
Sekian dulu petualangan rasaku. Masih panjang jalanku untuk mencicipi rasa-rasa lainnya… Termasuk “rasa yang pernah ada” dan “rasa yang tak kunjung hilang” wkwkwk apaan sih bhayyy!!!