Bulan Juli 2023 ini insyallah Rayhan sudah waktunya masuk TK. Jujur perkara sekolah ini memang paling menguras pikiran para ortu yaa…apalagi emak2 π Teringat dulu sebelum Rayhan masuk Playgroup, emaknya udah paling rempong riset semua Kelompok Bermain radius 5 km dari rumah… Sebelum akhirnya menjatuhkan pilihan pada KB Aisyiyah 01 Banyumanik. Memang bukan tergolong sekolah ‘wah’, tapi pertimbangan saya waktu itu, karena masih KB yaa anak masih ‘belajar sekolah’, jadi gak perlu terlalu idealis dulu lah… Belum tentu juga anaknya cocok sama sekolahnya kan.
Alhamdulillah selama 1 tahun sekolah di sana ternyata si bocil hepi. Cukup banyak juga perkembangannya mulai dari sikap yang jadi less agressive sampai hafalan doa dan quran hadits. KB Aisyiyah 01 ini dari segi biaya enggak terlalu mahal, tapi program pembelajarannya bagus… Guru-gurunya juga sabar dan telaten… Minusnya mungkin di gedung sekolah yang gak terlalu luas dan fasilitas fisik yang kurang maksimal.
Sebetulnya sudah ada rencana untuk lanjut memasukkan Rayhan di sekolah yang sama yaitu TK ABA 44. Tapi emaknya ini tiba2 kepikiran… Teringat ambisi awal dulu pengin anaknya sekolah yang mentereng huahaha. Lalu kembali mempertanyakan diri sendiri: apakah betul sekolah mahal dan beken akan menjamin kesuksesan anak? Apakah betul kalau sekolahnya biasa saja, pertumbuhan anak jadi kurang maksimal?
Jawabannya pun saya belum tahu pasti wkwk kan Rayhan masih kecil. Tapi belajar dari pengalaman orang tua sendiri menyekolahkan keempat anaknya di sekolah yang berbeda-beda, I think the choice of kids’ school significantly affect their future. Bukan soal fasilitas pembelajaran atau kurikulum yang ndakik2. Tapi jauh lebih sederhana dari itu, sekolah mempengaruhi anak pada aspek paling dasar yang membentuk kepribadian manusia: pergaulan dan kebiasaan.
Manusia akan bertindak meniru orang-orang di sekitarnya. Saat lingkungan tempat anakmu tumbuh adalah lingkungan yang baik, agamis, intinya sesuai dengan value yang kamu pegang… Tentunya anakmu juga akan “ketularan”. Memang sih karakter ini sesuatu yang tak kasat mata… Tapi at least dengan memahami value dan kebiasaan yang diterapkan di jadwal kegiatan sekolah anak, kita bisa menyimpulkan kira2 ini sesuai gak sama ekspektasi kita. Pola pikir dan moralitas anak tumbuhnya dari sini… The earliest people they interact with. Walaupun misalnya orangtua sudah mengajari value2 yang baik, tapi kalau gak didukung sama perilaku teman2 dan guru2 di sekolah…jadinya percuma kan. Apalagi semakin besar, waktu yang dihabiskan anak akan lebih banyak di sekolah / bersama teman2nya daripada di rumah dengan orangtua.
Poin lain yang kelihatan sepele tapi sangat penting tentunya adalah networking. Birds fly with their flock. Orang2 sepemikiran akan berkumpul bersama. Kalau kepingin anak kita jadi orang hebat, sejak dini sebaiknya dibiasakan berkumpul dengan orang2 hebat…atau minimal calon orang hebat π Mungkin itu sebabnya banyak orang ngarep bisa masuk sekolah ternama dan bergengsi… Yaa karena berharap mereka bisa dekat dan ‘kecipratan’ kehebatan alumni2 sekolah tersebut. Nggak bisa dipungkiri bahwa networking itu sangat2 penting di dunia profesional. Pada akhirnya bukan soal apa yang kamu tahu, tapi siapa yang kamu kenal. Kebayang nggak kalau anak kita sudah sejak kecil bergaul dengan anak2 hebat… Saat dewasa nanti akan lebih banyak peluang terbuka buat dia simply karena punya koneksi orang2 ‘kunci’.
“Eh founder startup A itu temen SD-ku dulu lho.”
“Lah itu project manager-nya Ketua Kelas gue waktu SMA.”
“Gampang nanti aku omongin ke bosnya… Dulu dia seniorku di klub karate kampus.”
Imagine how easy life would be for your kids πππΌ
Dengan pertimbangan2 tersebut, emak bocil akhirnya memutuskan TK Al-Azhar 14 jadi sekolahnya bocil. Kemarin lusa bocil ikut emaknya survey langsung ke sekolah… Melihat proses KBM dan berdialog dengan guru2 dan siswa2nya… Yaa alhamdulillah bocil langsung mau sekolah di situ wkwkwk padahal awalnya sempat gak mau pindah. Kayaknya dia senang karena tempat mainan yang luas aja sih π
Sayangnya memang gak terlalu banyak pilihan sekolah bagus di Semarang… Kalau dibandingkan Jakarta atau Surabaya. Tapi masih TK ini… Mudah2an nanti SD-nya Rayhan bisa pindah ke kota yang pilihan sekolah bagusnya lebih banyak hehe *aaamiinnn*
Dari segi biaya yaa emang TK ini agak pricey, walaupun gak semahal TK-TK hits di ibukota tentunya. Intinya kalau dibandingin budget jajan dan jalan2 emak bapaknya sebulan… Masih kalah sih wkwkwk Berasa jadi orangtua durhaka gitu kalau bisa enteng keluar duit buat makan fancy, tapi buat bayar SPP anak kerasa berat… Naudzubillah… Biarin ortu gak jajan gak ngopi2 yang penting bocil bisa sekolah yang bagusss bonafid semua kebutuhan belajar dia terpenuhi ya kan. Jangan sampe ortunya foya2 tapi anaknya sekolah biasa aja… Sayang banget…
Semangattt yaa buibu lain yang lagi overthinking sekolah bocil πͺπΌπ