Gara2 postingan tentang passion kemarin… Jadi kepikiran, sebetulnya sepenting apakah passion dalam pekerjaan? Apakah setiap pekerjaan yang kita lakukan harus didasari dengan passion–ataukah sebaliknya, berusaha menumbuhkan passion pada apapun yang sedang kita kerjakan saat ini? Karena pastinya….gak semua orang punya kesempatan untuk mengerjakan yang benar2 dia sukai. Kalau semua kayak gitu, siapa nanti yang ngerjain pekerjaan lain yang gak disukai? Wkwkwk
Saya ingat pernah baca tulisan Dewi Lestari yang intinya, sesuka apapun kita sama pekerjaan yang menjadi “passion” kita…at the end of the day tetaplah itu sebuah “pekerjaan”. Ada target, ada tekanan dan tuntutan untuk menghasilkan suatu output sesuai standar yang ditetapkan. Dengan tuntutan tersebut… tentunya sulit untuk bisa terus2an merasa “bahagia” saat bekerja. Pada akhirnya, suatu hobi jika sudah menjadi pekerjaan, maka akan berkurang nilai leisure-nya. Walaupun sebenarnya itu hal yang kita sukai. Artinya apa? Dalam bekerja kita butuh lebih dari sekadar passion… Ada hal2 yang membuat kita tetap melakukan pekerjaan kita walaupun tidak sedang “mood”, walaupun lagi tidak termotivasi atau bahkan gak ada “passion” sama sekali.
Apakah itu?
Yup, betul sekali…. Itu adalah habit alias kebiasaan. Rutinitas etos kerja yang sudah kita bangun selama bertahun-tahun. Dengan menjadikan cara kita bekerja sebuah kebiasaan, maka kita telah membentuk “SOP” bagi diri kita sendiri yang tertanam dalam alam bawah sadar. Ada atau tidak ada passion, ada atau tidak motivasi, baik diapresiasi maupun diabaikan… Kita akan tetap bekerja sesuai standar. Karena hal itu sudah jadi default kita, secara otomatis akan kita lakukan.
Saat kita bisa melakukan hal tersebut, kita adalah seorang profesional sejati. Output pekerjaan yang kita hasilkan akan selalu sesuai standar karena kita telah “memprogram” diri kita untuk mengerjakannya berdasarkan SOP. Sedikit sekali faktor luar ataupun sisi “manusiawi” kita yang bisa menggoyahkan habit tersebut. Hmm…tapi kok kesannya kayak workaholic banget ya? Kayak robot gak sih? Nanti malah gak ada bedanya sama AI yang sekarang lagi trending 🙂
Well… I actually had written a piece about that few months ago. Cusss bisa dibaca di sini yah. Intinya sih… Kalau sekarang kita sedang dalam posisi pekerjaan yang bukan passion kita, tetaplah dikerjakan secara profesional bahkan kalau bisa melebihi standar… Jadikan etos kerja itu sebuah kebiasaan yang rutin, bukan hanya sekadar “api sementara” yang muncul hanya jika ada passion saja 🙂